Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PM Pakistan Tuding India Rencanakan Aksi Militer ke Wilayah Kashmir

Kompas.com - 14/08/2019, 20:04 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber Reuters

ISLAMABAD, KOMPAS.com - Perdana Menteri Pakistan Imran Khan menuding otoritas India sedang merencanakan aksi militer ke Kashmir yang disengketakan, setelah penguncian dan pencabutan status otonomi khusus wilayah itu.

Khan melakukan kunjungan ke Muzaffarabad, ibu kota Kashmir yang dikontrol Pakistan, untuk pertama kalinya sejak menjabat sebagai perdana menteri pada 2018.

Dalam pidatonya yang merayakan Hari Kemerdekaan Pakistan, Khan menyampaikan di hadapan parlemen setempat bahwa India sedang merencanakan aksi militer ke Kashmir.

Aksi tersebut, menurut Khan, bakal lebih luas dibandingkan Februari lalu, saat jet-jet tempur India terlibat pertempuran udara dengan jet Pakistan di atas wilayah yang disengketakan.

Baca juga: India Peringatkan Pakistan, Masalah Kashmir adalah Urusan Dalam Negeri

"Mereka (India) telah membuat rencana yang lebih mengerikan untuk mengalihkan perhatian dunia dari tindakan yang mereka lakukan di Kashmir."

"Tentara Pakistan sadar sepenuhnya bahwa mereka (India) telah membuat rencana untuk mengambil tindakan di Azad Kashmir," kata Khan, merujuk pada wilayah Kashmir yang dikontrol Pakistan.

Khan pun kembali mengulang komentar yang membandingkan Rashtriya Swayamsevak Sangh (RSS), organisasi nasionalis Hindu dan sayap kanan India, yang merupakan induk ideologis Partai Bharatiya Janata (BJP) yang berkuasa, dengan Partai Nazi Jerman.

Perwakilan angkatan bersenjata maupun Kementerian Luar Negeri India tidak segera menanggapi komentar yang disampaikan Khan.

Baca juga: Para Komandan Tertinggi Angkatan Darat Pakistan Dukung Rakyat India Kashmir

Dilansir Reuters, Pemerintah India telah membatalkan status otonomi khusus wilayah Kashmir di negara bagian Jammu dan Kashmir, pada 5 Agustus lalu, menggunakan dekrit presiden yang mencabut Pasal 370 dalam Undang-Undang Konstitusi.

Otoritas India juga telah memberlakukan penguncian dan pemutusan jaringan komunikasi dan internet di Srinagar, ibu kota negara bagian Jammu dan Kashmir, yang mengisolasi warga dari dunia luar.

Sebagai tanggapan balasan, Pakistan memutuskan untuk menangguhkan perdagangan bilateral serta semua jaringan transportasi umum yang menghubungkan kedua wilayah Kashmir. Selain itu, Pakistan juga mengusir duta besar India di Islamabad.

Wilayah Kashmir di kaki pegunungan Himalaya telah menjadi sengketa India dengan Pakistan sejak kemerdekaan kedua negara pada 1947.

India memerintah wilayah Lembah Kashmir di selatan, sementara Pakistan mengendalikan wilayah Azad Kashmir di barat. Sebagian wilayah di utara yang berpenduduk sedikit berada di bawah kendali China.

Baca juga: Trump Mengaku Diminta Jadi Penengah Konflik Kashmir India dan Pakistan

Walau demikian, perselisihan untuk menguasai secara penuh wilayah Kashmir masih terus berlanjut. Tercatat sudah dua kali perang pecah antara India dengan Pakistan untuk memperebutkan wilayah itu.

Perdana Menteri India Narendra Modi mengatakan, status otonomi khusus yang berlaku sejak lebih dari enam dekade lalu di Kashmir telah memicu terjadinya terorisme, separatisme, nepotisme, dan korupsi besar-besaran.

Halaman:
Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com