Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Usia 65 Tahun Ini Gagalkan Serangan Bersenjata di Masjid Norwegia

Kompas.com - 12/08/2019, 13:54 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

BAERUM, KOMPAS.com - Mohamed Rafiq (65), dengan sigap menahan seorang pria bersenjata yang memasuki sebuah masjid di Norwegia, dengan membawa senapan dan pistol.

Rafiq bersama dengan dua orang lainnya saat itu sedang berada di Gedung Islamic Center Al-Noor di Baerom, pada Sabtu (10/8/2019).

Dengan dibantu seorang jemaah lainnya, Mohamed Iqbal, keduanya dapat menahan tersangka pelaku teror yang diduga berniat melakukan serangan bersenjata terhadap pada jemaah masjid yang sedang bersiap untuk merayakan Hari Raya Idul Adha.

Rafiq disebut mampu menahan tersangka, yang diidentifikasi sebagai Philip Manshaus, seorang pria berusia 21 tahun, hingga petugas polisi datang untuk menangkapnya.

Baca juga: Penembakan di Masjid Norwegia Diperlakukan sebagai Aksi Teror

Tersangka penyerang dilaporkan mengenakan seragam serta pelindung tubuh. Dia menerobos pintu kaca dan segera menuju lokasi ibadah.

"Saya berterima kasih atas semua bantuan dan dukungan yang telah saya terima," kata Rafiq, kepada wartawan, pada Minggu (11/8/2019).

Rafiq menceritakan bagaimana dia berusaha menahan tubuh pria bersenjata itu sementara jemaah lainnya, Mohamed Iqbal, memukul kepala tersangka.

Menurut Irfan Mushtaq, seorang anggota dewan masjid, pada beberapa saat sebelum terjadinya penembakan pada Sabtu sore itu, ada sekitar 15 orang yang telah berada di dalam gedung.

Polisi menyebut tersangka penyerang adalah warga lokal.

Baca juga: Berfoto dengan Anak Korban Penembakan Massal Texas, Trump Menuai Kecaman, Mengapa?

Dilansir The Independent, sebuah postingan di dunia maya menyebutkan bahwa tersangka adalah seorang ekstremis sayap kanan yang terinspirasi oleh serangan teroris di Christchurch, Poway, dan juga El Paso.

Sebelum melancarkan aksinya menyerang masjid, tersangka diduga telah lebih dulu membunuh saudara tirinya yang berusia 17 tahun. Polisi menemukan jasad korban di kediaman tersangka.

Polisi kini tengah menyelidiki kasus penyerangan masjid itu sebagai serangan teror.

"Kami sedang menyelidiki kasus ini sebagai upaya tindakan terorisme," ujar Asisten Kepala Polisi Rune Skjold, dalam konferensi pers, Minggu (11/8/2019).

"Kami menemukan tersangka bersikap ekstrem kanan, setelah dia menyatakan pendapatnya sebagai pemuja Quisling (Vidkun Quisling, seorang fasis Norwegia dan kolaborator Nazi), serta menentang imigrasi," lanjutnya.

Baca juga: Pelaku Penembakan Massal di Walmart El Paso Texas Mengaku Targetkan Orang Meksiko

Sementara pihak kepolisian Norwegia turut memuji keberanian yang ditunjukkan dua jemaah masjid, Mohamed Rafiq dan Mohamed Iqbal, atas upaya mereka menahan tersangka pelaku penembakan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com