Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Topan Lekima Terjang China, 13 Orang Tewas dan 16 Hilang Akibat Tanah Longsor

Kompas.com - 10/08/2019, 15:14 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

WENZHOU, KOMPAS.com - Sedikitnya 13 orang tewas dan 16 lainnya masih hilang dalam musibah tanah longsor yang dipicu terjangan Topan Lekima di China timur, Sabtu (10/8/2019).

Bencana itu terjadi di kota Wenzhou, yang berada di jalur lintasan badai, yang mulai mencapai daratan China, Jumat (9/8/2019) malam, demikian dilaporkan stasiun televisi CCTV.

"Hujan deras menyebabkan tanah longsor di gunung yang menghalangi aliran sungai di bawahnya, membentuk bendungan yang menampung aliran air dan menyapu wilayah sekitar menuju hilir saat terpecah," demikian dilaporkan stasiun televisi.

Lebih dari satu juta penduduk diungsikan dari tempat tinggal mereka menjelang datangnya badai, yang menerjang China timur pada Sabtu pagi.

Baca juga: Setelah Taiwan, Giliran China Bersiap Hadapi Topan Super Lekima

Topan Lekima turut membawa hujan lebat dan angin kencang yang memutus aliran listrik dan menumbangkan ribuan pohon, lanjut laporan media pemerintah.

Topan tersebut mencapai daratan saat dini hari di Kota Wenling, yang membawa angin berkekuatan 187 kilometer perjam dan diperkirakan bakal menerjang kawasan pantai timur menuju Shanghai, menurut kantor berita Xinhua.

Hujan deras juga diperkirakan bakal terjadi di daerah Shanghi, serta di provinsi timur Anhui, Fujian, Jiangsu, dan Zhejiang, dengan perkiraan terjadinya banjir bandang, lumpur, dan tanah longsor yang dipicu hujan deras.

Di Provinsi Zhejiang, hampir 300 penerbangan dibatalkan dan layanan kapal feri serta kereta ditunda demi menghindari terjadinya insiden yang tak diinginkan.

Topan Super

Di Shanghai, lebih dari 250.000 penduduk dievakuasi, sementara layanan kereta api cepat yang menghubungkan kota dengan bandara juga turut ditangguhkan.

Baca juga: Ancaman Topan Super Lekima, Taiwan Perintahkan Pasar dan Sekolah Tutup

Pemerintah China telah mengeluarkan peringatan siaga merah saat topan mulai mendekat pada Jumat (9/8/2019), sebelum menurunkannya menjadi siaga oranye saat kekuatan angin mereda pada Sabtu pagi.

Topan Lekima, yang sempat mencapai level super, sebelumnya juga telah menerjang wilayah pesisir timur laut Taiwan hingga ujung utara, pada Jumat lalu, di mana sembilan orang dilaporkan luka dan ribuan rumah dilaporkan kehilangan daya akibat aliran listrik yang terputus.

Sebanyak 500 penerbangan dari sejumlah bandara juga terpaksa dibatalkan.

Otoritas Taiwan telah memerintahkan kepada pengelola pasar, pusat bisnis, hingga sekolah, untuk tutup pada Jumat (9/8/2019), saat angin topan mendekat.

Baca juga: Pasca Gempa Magnitudo 6.0, Taiwan Bersiap Potensi Topan Lekima

Bencana Tahunan

Seperti diketahui, Taiwan, China, Filipina, dan Jepang secara rutin dilalui topan pada paruh kedua setiap tahunnya.

Topan tersebut bermula dari perairan hangat di Samudera Pasifik atau Laut Cina Selatan sebelum kemudian akan melemah di daratan.

September tahun lalu, Topan Mangkhut telah menghantam daratan China, memaksa otoritas setempat mengevakuasi lebih dari dua juta orang, hingga meninggalkan jejak kehancuran di Hong Kong dan Makau.

Selain ancaman angin Topan Lekima, Taiwan pada Kamis (8/8/2019) pagi, telah diguncang oleh gempa 5,9 di kawasan pantai timur laut, dengan pusat gempa berada di kedalaman 10 kilometer.

Guncangan gempa dilaporkan juga memicu terjadinya pemadaman listrik di sebagian besar wilayah Taipei dan Yilan, dengan lebih dari 10.000 rumah terdampak.

Baca juga: Gempa Guncang Taiwan, Wanita 60 Tahun Tewas Tertimpa Lemari

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com