Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hendak Beli Cokelat dan Jus, Gadis 14 Tahun Ini Tewas Diterkam Beruang

Kompas.com - 06/08/2019, 16:04 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

MOSKWA, KOMPAS.com - Seorang gadis yang berusia 14 tahun di desa Rusia dilaporkan tewas setelah diterkam seekor beruang ketika hendak membeli cokelat dan jus.

Ketika ditemukan, remaja dengan nama Sonya Chernigova itu tewas dengan luka di bagian leher, wajah, dan kepala dengan penduduk awalnya mengira akibat serangan serigala.

Namun dilansir Daily Mirror Selasa (6/8/2019), terdapat jejak kaki beruang di desa Yodva yang berada di kawasan Republik Komi, Rusia, ketika Sonya membeli cokelat serta jus.

Baca juga: Tembak Beruang Kutub di Luar Rumah, Pria Alaska Terancam Dipenjara

Wajah remaja itu "rusak" dan lehernya dilaporkan terluka berat karena gigitan hewan liar. Rambutnya juga terobek sehingga sang ayah, Sergey Chernigov, tak mampu mengenalinya.

Chernigov mengatakan, dia langsung mencari putrinya itu setelah dia tidak kembali dari toko pukul 22.00 waktu setempat. Di tengah pencarian, seorang remaja menemukan jenazah.

Awalnya si remaja yang tidak disebutkan identitasnya itu juga tidak bisa mengenali Sonya karena selain kondisi wajah yang terluka berat, kondisinya juga termutilasi.

Baru setelah mereka memastikan itu Sonya, mereka segera melapor ke polisi. "Saya tidak ingin memercayai jenazah yang terbaring itu adalah anak saya," kata Chernigov sambil terisak.

Dia menuturkan hampir mustahil untuk mengenali Sonya karena wajahnya benar-benar rusak. Satu-satunya yang bisa dikenali dari Sonya adalah jaket yang dikenakannya.

"Saya baru bisa memastikan jenazah itu adalah putri saya setelah saya mencoba menghubungi nomornya, dan kemudian ada ponsel berdering dari jaket," tambahnya.

Menurut keterangan media lokal, saat ini warga desa Yodva dilanda ketakutan karena kehadiran beruang maupun serigala dalam beberapa pekan terakhir.

Diyakini beruang itu hendak mengais makanan dari kantong sampah ketika melihat Sonya dan kemudian menyerangnya pada pukul 21.45 waktu setempat.

"Kelihatannya, gadis itu berada terlalu dekat dengan tong sampah dan mengganggu si beruang," kata Nikolay Gorbunov, Ketua Persatuan Pemburu dan Nelayan Distrik Udorsky.

Kepada harian lokal Argumenti I Fakty, Gorbunov menjelaskan pemburu berpengalaman langsung menganalisis dan memastikan jejak kaki itu milik beruang.

Dia memaparkan luka di wajah yang dialami oleh Sonya tidak diakibatkan oleh serigala. "Hanya hewan dengan cakar besar yang bisa merusak wajah manusia," terangnya.

Baca juga: Polisi Ungkap Perdagangan Beruang Madu, Beo, hingga Pelanduk Aru

Investigasi kriminal langsung dilakukan untuk memastikan apakah pejabat desa sudah melakukan berbagai prosedur pencegahan untuk menangkal hewan liar.

Selain diteror oleh beruang, warga desa juga mengungkapkan mereka dihantui oleh keberadaan kawanan serigala selama beberapa tahun terakhir, dan sering memakan anjing mereka.

Buntut penyerangan yang terjadi pada Sonya, kini pemburu bakal mendapat izin untuk membunuh beruang. Seorang warga bernama Onischik mengaku baru kali ini dia melihat serangan beruang sejak tiba 35 tahun silam.

Onischik mengatakan Sonya merupakan "murid baik" yang terlibat aktif dalam drama dan penampilan musik. Chernigov berujar, anaknya itu bakal berumur 15 tahun pekan depan.

"Rencananya kami berniat untuk keluar bersama seluruh keluarga. Saya belum memutuskan hadiah apa yang bakal kami berikan. Tapi, sekarang kami harus menguburkannya," isak Chernigov.

Baca juga: Seorang Petani Diserang Beruang Saat Sadap Karet di Riau

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com