Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tersangka Penembakan Massal Ohio Bunuh 9 Orang Kurang dari 1 Menit

Kompas.com - 04/08/2019, 22:26 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC,AFP

DAYTON, KOMPAS.com - Tersangka penembakan massal Ohio, tepatnya di Dayton, Amerika Serikat (AS), disebut membunuh sembilan orang korbannya kurang dari waktu satu menit.

Pernyataan itu diungkapkan oleh Wali Kota Dayton Nan Whaley dalam konferensi pers. Dilansir AFP Minggu (4/8/2019), dia menyebut pelaku menggunakan pelindung.

Baca juga: Penembakan Massal Kembali Terjadi di AS, 9 Orang Tewas

"Tersangka penembakan massal Ohio menggunakan senapan serbu sejenis AK dengan magasin berkapasitas tinggi ketika menyerang kawasan bar dan hiburan malam Oregon," paparnya.

Whaley menerangkan hanya dalam hitungan menit, tim penegak hukum yang merespons langsung penembakan massal tersebut bisa menembak mati pelaku kurang dari semenit.

Dia melanjutkan selain sembilan orang dipastikan tewas, penembakan itu juga membuat 27 orang lainnya mengalami luka-luka dan saat ini mendapat perawatan di rumah sakit.

Dikutip dari BBC, Whaley menegaskan bahwa distrik Oregon merupakan salah satu kawasan paling aman di Dayton. "Serangan tak berhati ini bisa saja terjadi di seluruh wilayah AS," katanya.

Ketika awak media berusaha menanyakan soal aturan pengetatan senjata, dia menuturkan bahwa insiden tersebut dapat dicegah, dan menyebut mereka hidup di negara di mana penembakan bisa terjadi kapan saja.

Insiden penembakan massal di Dayton terjadi kurang dari 24 jam setelah peristiwa serupa di El Paso, Texas, di mana 20 orang tewas dalam serangan di Walmart.

Pelaku penembakan El Paso diidentifikasi merupakan pemuda 21 tahun bernama Patrick Crusius yang sebelumnya mengunggah manifesto rasial sebelum menyerang.

Baca juga: Penembakan Massal Texas Jadi Penembakan ke-250 di AS Sepanjang 2019

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC,AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com