Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Aksi Unjuk Rasa Baru, Polisi Hong Kong Sita Senjata dan Bahan Pembuat Bom

Kompas.com - 02/08/2019, 19:28 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber Reuters

HONG KONG, KOMPAS.com - Polisi Hong Kong menahan delapan orang, salah satunya tokoh pro-kemerdekaan, jelang aksi unjuk rasa anti-pemerintah lain yang akan digelar akhir pekan ini.

Polisi Hong Kong mengatakan telah menyita sejumlah senjata dan bahan-bahan yang diduga akan digunakan sebagai bahan pembuat bom.

Dalam sebuah pernyataan, polisi Hong Kong mengatakan telah menangkap tujuh pria dan seorang perempuan, berusia antara 24 hingga 31 tahun, usai penggerebekan di sebuah bangunan di Sha Tin, distrik New Territories, di mana petugas menyita senjata dan bahan pembuat bom bensin.

Delapan orang yang ditahan, salah satunya adalah Andy Chan, pendiri Partai Nasional Hong Kong yang pro-kemerdekaan, tetapi telah dilarang sejak September tahun lalu.

Baca juga: Ini 5 Cara China Menanggapi Unjuk Rasa dan Kerusuhan di Hong Kong

Penahanan Andy Chan telah mendorong sekitar 100 pendukungnya untuk mengelilingi sebuah kantor polisi dan menuntut agar Andy dibebaskan.

"Delapan orang yang ditahan tetap dalam penahanan sementara polisi melanjutkan penyelidikan," kata petugas polisi dalam pernyataannya, dikutip Reuters, Jumat (2/8/2019).

Delapan orang yang ditahan dituduh membuat dan memiliki bahan peledak secara ilegal dengan ancaman hukuman hingga 14 tahun penjara.

Sebelumnya, pada Rabu (31/7/2019), sebanyak 44 orang didakwa di pengadilan dengan tuduhan terlibat dalam aksi protes baru-baru ini yang berakhir bentrok dengan aparat kepolisian di dekat kantor perwakilan utama Beijing di pusat kota.

Hong Kong telah jatuh dalam krisis terburuk sejak 1997 yang dimulai dengan aksi unjuk rasa menentang UU ekstradisi, namun kini meluas menjadi gerakan anti-pemerintah yang menuntut reformasi demokrasi di kota semi-otonom itu.

Aksi unjuk rasa kembali direncanakan pada akhir pekan ini, dengan pegawai negeri sipil dan tenaga medis dijadwalkan turut bergabung.

Baca juga: Kerusuhan Hong Kong, Berawal dari Protes UU Ekstradisi hingga Protes Anti-Triad

Dalam langkah yang jarang terjadi, ribuan pegawai negeri sipil diperkirakan akan berkumpul pada Jumat (2/8/2019) malam, dan mendesak pemerintah untuk memenuhi tuntutan pengunjuk rasa dan memulihkan kepercayaan pada pemerintah.

Para pengunjuk rasa menuntut agar RUU ekstradisi yang kini ditangguhkan untuk ditarik sepenuhnya. Selain itu juga menuntut agar karaterisasi aksi unjuk rasa sebagai "kerusuhan" dihapus, tuduhan terhadap orang-orang yang ditangkap dibatalkan, dan dilakukan penyelidikan independen ke dalam krisis.

Aksi unjuk rasa juga direncanakan dilakukan para pekerja medis pada Jumat malam, dengan protes berskala lebih besar direncanakan untuk akhir pekan di Mong Kok, Tseung Kwan O, dan distrik Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com