Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi: 6 Bom Bangkok yang Meledak Dikendalikan Menggunakan "Timer"

Kompas.com - 02/08/2019, 17:41 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Reuters

BANGKOK, KOMPAS.com — Polisi senior menyatakan, enam bom di Bangkok, Thailand, yang meledak di tiga lokasi dilaporkan dikendalikan menggunakan pengatur waktu (timer).

Kolonel Polisi Kamtorn Uicharoen menyatakan, tiga bom meledak di kompleks pemerintah di Chaeng Wattana, demikian diwartakan Reuters Jumat (2/8/2019).

Sementara satu bom Bangkok tidak meledak. Dua lainnya meledak di kawasan Chong Nonsi. "Bom di dua tempat ini dikendalikan menggunakan timer," kata Uicharoen.

Baca juga: 6 Bom Bangkok Meledak di Tiga Lokasi, 4 Orang Luka-luka

Kemudian satu bom lain yang disebut sebagai "bom ping pong" dilaporkan meledak di Suan Luang. Total terdapat empat orang yang diberitakan terluka.

Keempat korban diberitakan sudah dibawa ke Pusat Medis Erawan. Tidak ada korban yang menderita luka serius. Mereka mendapat perawatan di rumah sakit.

Sejumlah ledakan yang terjadi pada Jumat pagi waktu setempat diyakini merupakan serangan simbolis yang ditujukan untuk mempermalukan pemerintah Thailand.

Sebab, saat itu pemerintah menjadi tuan rumah Pertemuan Menteri Luar Negeri Asosiasi Negara Asia Tenggara (ASEAN) yang juga dihadiri Menlu AS Mike Pompeo.

Perdana Menteri Prayut Chan-o-cha mengecam serangan tersebut dan pihak-pihak yang menjadi dalangnya. Tidak ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab.

"Terkait pemboman pagi ini, saya ingin mengecam mereka yang menyebabkan situasi yang menghancurkan perdamaian dan merusak citra negara," ujar Chan-o-cha.

"Saya telah menginstruksikan para pejabat untuk menjaga keselamatan publik dan mereka yang terkena dampak segera," kata PM yang adalah pensiunan jenderal itu.

Ledakan bom Bangkok itu terjadi setelah polisi menyatakan menemukan dua paket yang ternyata berisi bom palsu di dekat lokasi pertemuan keamanan regional.

Paket misterius itu memicu ketakutan, tetapi dengan segera dipastikan tidak berbahaya. Polisi mengatakan dua pria telah ditangkap sehubungan dengan bom palsu itu.

Kejadian tersebut tak pelak memunculkan kembali memori kelam terkait perhelatan terakhir Thailand di konferensi negara se-Asia Tenggara itu pada 2009.

Kala itu, demonstran prodemokrasi yang disebut sebagai "faksi massa kaus merah" merangsek menuju lokasi pertemuan ASEAN di Pattaya dan mendesak adanya pemilu.

Kekacauan pun terjadi, dengan sejumlah pemimpin harus diungsikan menggunakan helikopter militer Thailand. Sementara ada yang dievakuasi dengan perahu.

Baca juga: Ledakan Bom di Bangkok Terjadi Saat Menlu AS Hadiri Pertemuan ASEAN

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com