Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kamboja Umumkan Telah Beli Puluhan Ribu Senjata dari China

Kompas.com - 29/07/2019, 18:05 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

PHNOM PENH, KOMPAS.com - Pemerintah Kamboja mengumumkan telah membeli "puluhan ribu" senjata dari China, dalam perjanjian yang disampaikan Perdana Menteri Hun Sen, Senin (29/7/2019).

Meski demikian tidak diungkapkan secara rinci jumlah pasti maupun jenis senjata yang dibeli Kamboja dari China.

Pernyataan terkait pembelian persenjataan itu muncul hanya selang beberapa hari setelah Hun Sen membantah tentang adanya kesepakatan rahasia dengan Beijing, yang bakal mengizinkan kapal perang China menggunakan pangkalan angkatan laut di Kamboja.

Kabar tentang kesepakatan Kamboja dengan China dalam hal pemanfaatan Pangkalan Angkatan Laut Ream di dekat Sihanoukville untuk berlabuhnya kapal perang dan menyimpan senjata itu pertama kali dimunculkan The Wall Street Journal, pada pekan lalu.

Baca juga: Kamboja Bantah Izinkan China Tempatkan Pasukan di Pangkalan Angkatan Lautnya

Namun kabar tersebut dibantah keras pemerintah Kamboja, yang bahkan berusaha meyakinkan publik dengan mengundang wartawan pada Jumat (26/7/2019) pekan lalu, untuk melakukan kunjungan ke pangkalan militer Ream, suatu hal yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Perdana menteri bahkan kembali mengulangi penolakan terkait isu tersebut dalam pidato sambutan terbarunya, Senin (29/7/2019), dan menyebut laporan itu sebagai "fitnah".

Akan tetapi Hun Sen justru mengungkapkan tentang kesepakatan pembelian senjata dari China.

"Saya telah memesan pembelian puluhan ribu senjata tambahan dan saat ini sedang dalam proses pengiriman," kata dia, tanpa memberi rincian persenjataan yang dibeli.

Hun Sen mengatakan, pemerintah Kamboja telah menghabiskan anggaran sebesar 40 juta dollar AS (sekitar Rp 560 miliar) tahun ini, dia atas total anggaran 290 juta dollar AS (sekitar Rp 4 triliun), dalam kesepakatan senjata sebelumnya dengan China.

China telah memberikan miliaran dollar dalam bentuk pinjaman lunak, infrastruktur, dan investasi pada negara kerajaan yang miskin di Asia Tenggara itu, yang semakin menjauh dari Amerika Serikat di tengah pemerintahan Hun Sen yang otoriter.

Baca juga: Kamboja Bakal Pulangkan 1.600 Ton Sampah Plastik ke AS dan Kanada

Kamboja juga meningkatkan latihan militer dengan China dan menjadi sekutu diplomatik yang gigih bagi Beijing di Laut China Selatan yang disengketakan.

Kedutaan besar AS di Phnom Penh telah mempertanyakan kemungkinan Kamboja untuk menampung aset militer asing di pangkalannya, yang juga dekat dengan Sihanoukville, tempat banyak properti dimiliki warga China.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com