Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perancis Berencana Kembangkan Senjata Laser Anti-Satelit

Kompas.com - 28/07/2019, 08:30 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

PARIS, KOMPAS.com - Perancis berencana mengembangkan senjata laser anti-satelit, dalam upayanya mendekatkan jarak dalam persaingan senjata baru dan meningkatkan kemampuan penjagaan luar angkasa.

Negara-negara besar seperti Amerika Serikat, Rusia, dan China telah banyak berinvestasi dalam teknologi luar angkasa, yang dipandang sebagai garis batas militer yang baru.

Kemampuan untuk mendeteksi satelit mata-mata dan potensi untuk menghancurkan atau melumpuhkannya telah dipandang sebagai kapabilitas yang utama.

"Jika satelit kami terancam, kami bermaksud untuk membutakan musuh-musuh kami," kata Menteri Pertahanan Perancis Florence Parly, Kamis (25/7/2019).

"Kami berhak memiliki sarana untuk dapat merespons, yang dapat menyiratkan penggunaan laser kuat yang dikerahkan dari satelit kami maupun dari patroli satelit-nano," tambahnya.

Baca juga: Citra Satelit Ungkap China Bangun Kapal Induk Ketiga

Diperkirakan ada sekitar 2.000 satelit aktif yang saat ini mengorbut Bumi, dengan sebagian besar berfungsi untuk komunikasi komersial dan militer, namun ada juga yang ditujukan untuk cuaca dan mata-mata.

"Kami akan mengembangkan laser yang kuat. Itu adalah bidang di mana Perancis kini tertinggal, tetapi kita akan menyusul," kata Parly dalam pidatonya di pangkalan angkatan udara di luar kota Lyon.

Kemampuan persenjataan lainnya mencakup senapan mesin yang mampu menembak panel surya satelit musuh untuk menonaktifkannya, demikian menurut sumber pemerintah kepada AFP.

Para pakar menilai bahwa AS, Rusia, China, bahkan India, telah memiliki kemampuan untuk menghancurkan satelit musuh, baik menggunakan rudal yang ditembakkan dari Bumi, maupun dengan menabrakkan satelit mereka secara sengaja.

Pejabat dari aliansi militer NATO sempat mengatakan bahwa tidak ada penyebaran senjata berbasis luar angkasa yang diketahui di orbit. Namun kekhawatiran terkait hal itu terus berkembang seiring perilaku agresif yang ditunjukkan negara-negara seperti China dan Rusia.

"Sekutu dan musuh kita telah mulai memiliterisasi ruang angkasa. Kita perlu bertindak," kata Parly, yang mengatakan kemampuan militer luar angkasa Perancis harus siap pada 2025 dan selesai pada 2030.

Baca juga: Uji Coba Rudal, India Tembak Jatuh Satelit di Angkasa

Disampaikan Parly, Presiden Emmanuel Macron telah mengumumkan keinginannya untuk menciptakan komando pasukan luar angkasa Perancis, yang akan dibentuk pada 1 September dan terintegrasi ke dalam angkatan udara.

Deklarasi Macron, yang dibuat menjelang parade militer Bastille Day tersebut serupa dengan inisiatif AS yang kini tengah diperjuangkan Presiden Donald Trump, yang ingin menciptakan Angkatan Luar Angkasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com