Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Longsor di China Kubur 21 Rumah, 11 Orang Tewas dan Puluhan Hilang

Kompas.com - 24/07/2019, 19:47 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

SHUICHENG, KOMPAS.com - Setidaknya 11 orang dilaporkan tewas dan puluhan lainnya hilang, setelah hujan lebat memicu terjadinya tanah longsor yang mengubur 21 rumah di sebuah desa di Provinsi Guizhou, China barat daya.

Longsor terjadi di sebuah desa di Shuicheng, pada Selasa (23/7/2019) malam waktu setempat.

Disampaikan Kementerian Manajemen Darurat, melalui akun Weibo, tim penyelamat berhasil mengevakuasi 11 orang selamat setelah sempat terkubur material longsor.

Rekaman video yang disiarkan stasiun televisi pemerintah CGTN, memperlihatkan dampak tanah longsor dengan sisi bukit yang runtuh bercampur lumpur tebal, sementara alat berat digunakan untuk menggali material longsor.

Baca juga: Gereja Tertimpa Tebing Longsor Setinggi 15 Meter

Petugas penyelamat mengenakan helm dengan lampu sorot berjuang melalui lumpur tebal, sementara sejumlah mobil ambulans disiagakan untuk mengantar korban.

"Sekitar 560 petugas penyelamat diturunkan dan masih menyisir puing-puing reruntuhan untuk mencari korban," tulis pernyataan kementerian.

Presiden China Xi Jinping telah menginstruksikan untuk dilakukannya penyelidikan secara cermat terhadap manajemen banjir dan bencana demi mencegah kerusakan lebih lanjut.

Dilansir AFP, insiden tanah longsor sering terjadi dan masih menjadi ancaman di daerah pedesaan dan pegunungan di China, terutama saat musim penghujan dengan curah hujan yang tinggi. Dalam tahun ini, China juga telah dilanda banjir besar.

Sementara di lokasi lain di Guizhou, juga dilaporkan terjadi longsoran terpisah di sebuah lokasi konstruksi di desa di wilayah Hezhang, pada Selasa (23/7/2019). Dilaporkan satu orang tewas dan enam lainnya hilang.

Sekitar 2,2 juta penduduk di Provinsi Guizhou telah terkena dampak banjir dan angin kencang pada paruh pertama tahun ini.

Bencana alam juga dilaporkan telah menyebabkan perekonomian lokal menurun hingga 3,1 miliar yuan (sekitar Rp 6,3 triliun) pada tahun ini, demikian diberitakan kantor berita resmi China, Xinhua.

Baca juga: Delapan Penambang Emas Ilegal Tertimbun Longsor di Bogor, Dua Tewas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com