Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akibat Granat Mainan, Seorang Petugas Kebersihan Didenda Rp 46 Juta

Kompas.com - 24/07/2019, 17:55 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

SINGAPURA, KOMPAS.com - Seorang petugas kebersihan dijatuhi hukuman membayar denda sebesar 4.500 dollar Singapura (sekitar Rp 46 juta) oleh pengadilan, pada Rabu (24/7/2019), akibat perbuatan isengnya.

Elankovan Marimuthu, yang berusia 59 tahun, mengaku bersalah telah sengaja meletakkan sebuah granat mainan di dekat Taman Istana, karena ingin melihat reaksi warga.

Dalam sidang dijelaskan kronologis insiden yang terjadi pada 3 November 2017 silam, saat Elankovan secara tidak sengaja menemukan sebuah granat mainan saat bekerja menyapu sekitar Taman Istana pada pukul 07.00 pagi.

Dia menemukan granat mainan tersebut tergeletak di dekat hidran air di sepanjang Penang Lane.

Baca juga: Iseng Mencari Besi Bekas, Dua Bocah Temukan Granat

Saat itu alih-alih membuang atau melaporkan temuannya, Elankovan justru meletakkan granat itu kembali dalam posisi tegak dan memasang penjepit untuk menahannya tetap pada posisinya, sebelum meninggalkannya.

"Dia melakukan hal itu karena dia ingin melihat bagaimana reaksi publik saat benda tersebut ditemukan," kata jaksa penuntut, dikutip Channel News Asia.

Tanggapan Serius Kepolisian

Sekitar pukul 14.00 siang hari yang sama, akhirnya granat mainan itu dilihat oleh dua pengendara motor yang melintas di persimpangan jalan antara Penang Lane dengan Orchard Road. Salah satu dari mereka lantas menghubungi polisi.

Tak berselang lama, petugas keamanan dikerahkan ke lokasi temuan granat mainan itu, dengan polisi menutup area sekitar.

Sebanyak 39 petugas dikerahkan dari berbagai unit di Kepolisian Singapura, bersama dengan delapan anggota dari Kelompok Kimia, Biologis, Radiologis, dan Peledak Pertahanan Bersenjata Singapura, dan petugas lainnya menyisir daerah-daerah sekitar, termasuk stasiun MRT Dhoby Ghaut.

Baca juga: Ledakan di Kantor Konsulat Rusia di Yunani, Diduga akibat Granat

Penang Lane ditutup selama 30 menit dan sebagian ditutup untuk lalu lintas selama 45 menit, sementara penasihat polisi disebar untuk menyarankan kepada masyarakat untuk menjauhi daerah itu.

Saat itu, sejumlah panggilan telepon masuk ke hotline kepolisian yang mengeluhkan kemacetan lalu lintas di berbagai titik.

Hingga sekitar pukul 17.00 petang, petugas akhirnya dapat memastikan bahwa benda menyerupai granat tersebut hanyalah mainan dan lokasi yang ditutup dibuka kembali.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com