PALMA, KOMPAS.com - Seorang perempuan penumpang maskapai penerbangan berbiaya murah Spanyol mengaku telah diturunkan paksa dari pesawat karena mengenakan pakaian terbuka.
Perempuan itu yang hendak naik ke pesawat milik maskapai Vueling dari bandara di Palma, ibu kota pulau Mallorca, Spanyol, pada Minggu (21/7/2019), untuk liburan di Barcelona, mendadak dihentikan oleh salah seorang kru pesawat.
Kru penerbangan beralasan jika perempuan itu mengenakan pakaian yang kurang pantas. Namun setelah teman-temannya memakaikan pakaian mereka untuk menutupi tubuhnya, dia tetap tidak diizinkan naik ke pesawat dan diminta kembali ke terminal bandara.
Saudara perempuan itu kemudian mengunggah keluhan terhadap pihak maskapai tersebut ke media sosial Twitter dengan disertai video.
Baca juga: Sebut Penumpang Lain Teroris, 2 Perempuan Diturunkan Paksa dari Pesawat
"Hari ini perusahaan hebat Vueling telah melarang adik perempuan saya untuk naik ke pesawat hanya karena mengenakan baju ketat berpotongan rendah."
"Beberapa orang telah memberikan pakaian mereka untuk menutupinya, namun mereka tetap tidak mengizinkannya," tulis pemilik akun @olgacrvnts, dalam bahasa Spanyol, dengan menambahkan video saat insiden.
Hoy la maravillosa compañía @vueling le ha prohibido el embarque a mi hermana simplemente por llevar un body escotado. Varias personas le han dejado ropa para que se “tapase” y aun así no la han dejado subir. pic.twitter.com/wxiYguA4qt
— Erl. (@olgacrvnts) July 21, 2019
Diberitakan surat kabar Spanyol, Ideal.es, bahwa perempuan yang dilarang menaiki pesawat itu mengenakan rok mini berbahan denim di atas bodysuit berwarna hitam, serta memakai celana pendek.
Perempuan itu juga dikabarkan sempat bercanda dengan menawarkan untuk menutupi tubuhnya menggunakan naik sarung, dan percaya bahwa kru penerbangan tersinggung dengan candaan itu.
Baca juga: Bercanda Akan Ledakkan Pesawat, 18 Penumpang British Airways Diturunkan Paksa
Sementara pihak maskapai menjawab keluhan itu melalui akun Twitter mereka, dengan mengatakan bahwa tindakan kru penerbangan telah mengikuti kebijakan yang berlaku.
Pihak maskapai bersikukuh bahwa mereka menurunkan paksa penumpang tersebut bukan lantaran pakaian yang dikenakannya, melainkan karena perilakunya.
"Kebijakan perjalanan berlaku untuk pria maupun wanita, untuk membela dan melindungi keselamatan seluruh penumpang yang ada di pesawat, serta mengatur perilaku mereka demi kebaikan seluruh penumpang."
Dalam pernyataan kepada Mirror, pihak maskapai menuliskan bahwa "Penumpang tersebut mengenakan pakaian renang. Tanggapan yang diberikan kepada staf yang menangani kasar, ini menjadi satu-satunya alasan mengapa diputuskan untuk menghubungi otoritas yang kompeten dan bahwa dia tidak diizinkan terbang".
Namun penumpang lain mengatakan mereka tidak merasa tersinggung dengan pakaian yang dikenakan wanita itu, dan bahwa mereka telah melihat yang lebih buruk dalam penerbangan.
Baca juga: Berpakaian Kurang Pantas, Gadis Ini Nyaris Diturunkan dari Pesawat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.