Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Mengaku Diminta Jadi Penengah Konflik Kashmir India dan Pakistan

Kompas.com - 23/07/2019, 15:47 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC,AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengaku diminta untuk menjadi penengah dalam sengketa India dan Pakistan atas dataran Kashmir.

Dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan di Washington, Trump berkata dia mengklaim diminta oleh Perdana Menteri India Narendra Modi.

Baca juga: Militan Top Paling Diburu di India Ditembak Mati di Kashmir

Diwartakan BBC Senin (22/7/2019), Modi meminta jika presiden dari Partai Republik itu bersedia jadi penengah konflik dua negara yang berusia 70 tahun itu.

"Jika saya bisa membantu soal Kashmir, saya tentu bakal senang sekali menjadi mediator. Jika ada yang bisa saya bantu, maka katakanlah," ujar Trump kepada Khan.

Selain kontra-terorisme dan pertahanan, pertemuan Trump dan Khan juga membahas perdagangan dan investasi demi menyehatkan neraca pembayaran yang dilanda krisis.

Kementerian Luar Negeri Pakistan dalam keterangannya menuturkan, kedatangan Khan ke Washington bakal "memperbarui dan menghidupkan kembali hubungan dua negara".

Hubugan positif itu terlihat ketika Trump pekan lalu menyatakan bahwa Islamabad sudah menangkap "dalang" serangan teror di Mumbai pada 2008 silam.

Namun faktanya, Hafiz Saeed yang merupakan pendiri kelompok Lashkar-e-Taiba itu sudah berulang kali ditangkap dan dibebaskan otoritas Pakistan dalam 20 tahun terakhir.

Alih-alih bersembunyi, pria yang dihargai 10 juta dollar oleh AS pada 2012 itu memimpin kampanye maupun pergerakan dalam pemilu Pakistan baru-baru ini.

Trump juga memuji Pakistan sudah memberikan banyak bantuan kepada AS dalam proses negosiasi damai dengan Taliban untuk mengakhiri konflik di Afghanistan.

Diberitakan AFP, Pakistan sebelumnya merupakan negara pendukung utama kelompok Taliban ketika mengambil alih kekuasaan di Afghanistan pada 1990-an silam.

Karena itu, AS bermaksud menggunakan pengaruh Pakistan dalam upaya mendesak Taliban guna melakukan perdamaian dengan pemerintahan Presiden Ashraf Ghani.

Baca juga: Ada Ancaman Serangan Teroris, 2 Pangkalan Udara India di Kashmir Siaga

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC,AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com