Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buru Agen Hezbollah, AS Tawarkan Hadiah Uang Rp 97,5 Miliar

Kompas.com - 19/07/2019, 23:49 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

BUENOS AIRES, KOMPAS.com - Pemerintah Amerika Serikat, pada Jumat (19/7/2019), kembali menegaskan bakal mengejar dalang serangan mematikan terhadap pusat Yahudi di Buenos Aires, Argentina pada 1994, hingga ke seluruh dunia.

Washington bahkan menawarkan hadiah uang sebesar 7 juta dollar AS atau sekitar Rp 97,5 miliar untuk menemukan seorang agen Hezbollah yang dituduh sebagai dalang serangan yang menewaskan 85 orang itu.

AS juga menjatuhkan sanksi terhadap tokoh senior Hezbollah, Salman Raouf Salman, bersamaan dengan Argentina yang memasukkan nama itu ke dalam daftar hitam, pada peringatan 25 tahun serangan mematikan itu.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo yang mengunjungi Argentina pada hari peringatan serangan itu, bersama dengan sejumlah menteri dari beberapa negara Amerika Latin sekaligus bertemu untuk membahas isu anti-terorisme.

Baca juga: Presiden Lebanon Sesalkan Sanksi Baru Anti-Hezbollah AS

Departemen Luar Negeri AS mengumumkan bakal memberikan hadiah uang sebesar 7 juta dollar AS bagi siapa saja yang dapat memberikan informasi yang mengarah pada lokasi Salman, yang juga dikenal dengan Salman al-Reda.

Sementara Departemen Keuangan AS menyatakan, Salman merupakan dalang serangan mematikan pada 1994 dan sejak saat itu, telah mengarahkan operasi terorisme di Belahan Bumi Barat untuk Hezbollah.

"Pemerintahan akan terus menargetkan teroris Hezbollah yang merencanakan operasi pembunuhan yang mengerikan dan tanpa pandang bulu membunuh warga sipil tak berdosa atas nama kelompok tersebut dan juga Iran," kata Sigal Mandelker, wakil menteri keuangan untuk terorisme dan intelijen finansial.

Iran disebut telah menjadi sponsor utama Hezbollah, sebuah gerakan militan Muslim Syiah serta partai politik yang melakukan kampanye gerilya melawan pendudukan Israel di Lebanon selatan.

Sementara Salman dilaporkan memiliki kewarganegaraan Lebanon dan Kolombia, yang memungkinkannya untuk bergerak lebih mudah di kawasan Amerika Latin, dan diyakini tengah berada di Timur Tengah.

Baca juga: Pertama Kali, AS Jatuhkan Sanksi Terhadap Anggota Parlemen Hezbollah

Departemen Keuangan AS akan membekukan semua aset yang mungkin dimiliki Salman di Amerika Serikat, serta akan mengkriminalisasi segala bentuk bantuan yang ditujukan kepadanya, meskipun Hezbollah secara keseluruhan juga sudah di bawah sanksi berat AS.

Seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS mengatakan bahwa pemerintah telah mendorong negara-negara Amerika Latin untuk mengikuti AS dalam memasukkan individu maupun kelompok yang dipandang sebagai teroris ke dalam daftar hitam, seperti yang telah dilakukan Argentina terhadap Salman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com