Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Tak Ingin Iran Ganti Rezim

Kompas.com - 17/07/2019, 06:44 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berkata, pemerintahannya tidak ingin melihat ada pergantian kekuasaan di Iran.

Meski begitu, dalam pertemuan kabinet Trump menyatakan yang ingin dilihat oleh jajarannya adalah Iran tidak sampai memperoleh senjata nuklir.

Baca juga: Pasukan Saudi Pergoki Kapal Bom Iran yang Diduga Akan Cegat Kapal Inggris

"Kami tidak ingin mereka (Iran) ganti rezim. Kami sama sekali tidak menginginkannya," ujar Trump kepada awak media seperti dikutip AFP Selasa (16/7/2019).

Washington sudah mengumumkan keluar dari perjanjian untuk mengurangi produksi nuklir Iran pada tahun lalu, dan menjatuhkan serangkaian sanksi.

Teheran membalas dengan pekan lalu mengumumkan, mereka sudah melewati ambang batas 3,67 persen pengayaan uranium yang disyaratkan dalam kesepakatan 2015.

Selain itu, negara pimpinan Ayatollah Ali Khamenei tersebut juga mengklaim sudah melewati batasan 300 kilogram dalam sektor cadangan pengayaan uranium.

Tensi AS dengan Iran memanas sejak Juli lalu setelah Trump dilaporkan membatalkan serangan udara pada menit terakhir sebagai balasan Iran menembak jatuh drone mereka.

Selain itu, Gedung Putih menyalahkan Iran atas berbagai serangan terhadap kapal tanker, dan ditanggapi Menteri Luar Negeri Javad Zarif agar tak bermain-main dengan mereka.

Berdasarkan kawat diplomatik Inggris yang bocor ke media pekan lalu, Trump keluar dari perjanjian nuklir karena berkaitan dengan pendahulunya, Barack Obama.

"Pemerintahan ini melakukan vandalisme diplomatik kemungkinan karena alasan ideologi dan personal, karena Obama membuat kesepakatan ini," kata Duta Besar Inggris untuk AS Kim Darroch.

Darroch kemudian menyatakan pengunduran diri setelah kawat diplomatik itu bocor dan memicu rangkaian komentar pedas Trump mengenai dirinya di Twitter.

Baca juga: Menteri Luar Negeri Iran Diizinkan Berkunjung ke New York, tapi..

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com