Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Luar Negeri Iran Diizinkan Berkunjung ke New York, tapi..

Kompas.com - 16/07/2019, 18:09 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Iran Mohammed Javad Zarif telah menjejakkan kakinya ke Amerika Serikat, pada Minggu (14/7/2019), di tengah ketegangan diplomatik yang terjadi antara kedua negara.

Diplomat utama Iran tersebut, bersama delegasinya, berkunjung ke New York berkaitan dengan agenda pertemuan tingkat menteri Dewan Ekonomi dan Sosial PBB yang digelar di markas organisasi negara-negara di dunia itu.

Zarif diizinkan berkunjung ke New York setelah visanya disetujui oleh Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo. Namun Pompeo menegaskan bahwa pihaknya memberi visa kepada Zarif hanya sebagai bagian dari kewajiban pemerintah AS terhadap PBB.

Selain itu ada sejumlah peraturan yang wajib ditaati Zarif selama kunjungannya di New York, salah satunya agendanya yang akan sangat dibatasi, serta ruang geraknya yang hanya terbatas pada enam blok.

Baca juga: Visa Disetujui, Menteri Luar Negeri Iran Bakal Kunjungi AS Pekan Ini

Zarif dan delegasi Iran berada di New York untuk pertemuan yang fokus membahas tujuan pembangunan berkelanjutan yang bertujuan untuk mengatasi masalah termasuk konflik, kelaparan, kesetaraan gender, dan perubahan iklim pada tahun 2030.

"Zarif hanya diizinkan melakukan perjalanan antara PBB, misi PBB Iran, kediaman duta besar PBB untuk Iran, dan bandara John F Kennedy di New York," kata seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS.

Sementara Pompeo mengatakan, Zaraf dilarang untuk berkeliaran dengan bebas di New York.

"Diplomat AS tidak berkeliaran di Teheran, jadi kami tidak melihat alasan bagi diplomat Iran untuk berkeliaran dengan bebas di sekitar kota New York," kata Pompeo dalam sebuah pernyataan, Minggu (14/7/2019).

"Kami sebagian besar telah bekerja dengan keamanan diplomatik kami. Tetapi kami menerapkan protokol yang diperlukan untuk memastikan bahwa mereka tetap berada dalam radius enam blok itu," ujar Brian Hook, perwakilan khusus AS untuk Iran, dalam sebuah wawancara dengan Fox News.

Dia menambahkan bahwa tidak ada pejabat pemerintah AS yang akan bertemu dengan Zarif selama diplomat Iran itu berada di New York.

Sejak kedatangannya, Zarif telah melakukan wawancara dengan televisi, tetapi kru TV memimpin mereka di kediaman duta besar PBB untuk Iran, yang berada dalam batas wilayah yang ditentukan.

Baca juga: Iran Ancam Balikkan Program Nuklirnya ke Sebelum Kesepakatan 2015

Menurut perjanjian PBB 1947, AS diwajibkan untuk mengizinkan diplomat asing untuk masuk dan mengakses PBB.

Namun, Washington mengatakan pihaknya tetap memiliki hak untuk menolak visa diplomat asing dengan alasan "keamanan, terorisme, dan kebijakan luar negeri".

Pada April 2014, AS tidak memberikan visa kepada duta besar PBB yang dipilih Iran, Hamid Abutalebi, karena hubungannya dengan krisis penyanderaan Teheran 1979-1981 ketika mahasiswa radikal merebut kedutaan besar AS dan menyandera 52 warga Amerika selama 444 hari. Abutalebi mengatakan dia hanya bertindak sebagai penerjemah.

Iran mengadukan hal ini kepada komite PBB, tetapi Teheran akhirnya menunjuk seorang duta besar baru pada awal 2015.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com