Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Korsel Ini Lakukan Aksi Langka Membelot ke Korut karena Permintaan Orangtua

Kompas.com - 10/07/2019, 22:20 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

PYONGYANG, KOMPAS.com - Seorang pria Korea Selatan (Korsel) yang memutuskan membelot ke Korea Utara (Korut) mengaku melakukannya karena mengikuti orangtua.

Dalam sebuah aksi yang langka, Choe In Guk mengumumkan dia memilih untuk hidup di negara yang sangat tertutup itu, dan berusaha menyatukan kembali dua Korea.

Baca juga: Peristiwa Langka Pria Korsel Ini Membelot ke Korut, Begini Alasannya

Media Korut mempublikasikan momen ketika Choe tiba di Bandara Pyongyang Sabtu pekan lalu (6/7/2019), dan mendapat sambutan bunga setelah bertemu pejabat setempat.

Dilansir Daily Mirror Selasa (9/7/2019), diyakini dia sempat ke Beijing, China, dan baru terbang ke Korut setelah mendapatkan visa permukimannya.

Pemerintah Korsel mengharuskan setiap warganya mendapat izin khusus untuk melintasi perbatasan Korut. Sesuatu yang tidak diminta secara resmi oleh Choe.

"Saya memutuskan tinggal dan mengikuti negara yang saya syukuri adalah jalan melindungi permintaan yang ditinggalkan orangtua saya," tutur Choe.

"Jadi, saya memutuskan menetap secara permanen di Korut meski sudah terlambat," imbuh pria berusia 73 tahun itu sebagaimana diberitakan situs Uriminzokkiri.

Langkah Choe untuk berpindah kewarganegaraan ke Korut merupakan upaya propaganda besar negara komunis yang saat ini dihantam sanksi ekonomi dan kekurangan makanan.

Adapun Choe merupakan putra dari Choe Dok Shin, mantan jenderal yang berperang dalam Perang Korea dan pernah menjabat sebagai menteri luar negeri di era Presiden Park Chung-hee.

Pada 1976, Choe senior memilih pindah ke Amerika Serikat (AS) bersama istrinya Ryu Mi Yong setelah hubungannya dengan pemerintahan Park dikabarkan memburuk.

Kemudian pada 1986, mereka memutuskan mengucapkan sumpah setia menjadi warga Korut, dan menjadi figur penting Korsel yang memilih tinggal di sana.

Selain kisah ini, sedikit sekali yang diketahui tentang Choe Senior. Namun, Choe mengklaim hidupnya sulit setelah dilabeli sebagai "anak pengkhianat".

Berdasarkan pemberitaan media setempat, keputusan itu merupakan kejadian langka karena yang selama ini diketahui publik adalah warga Korut yang membelot ke Korsel.

Pemerintah Korsel mencatat, lebih dari 30.000 orang melarikan diri sejak Perang Korea 1950-1953 demi menghindari penindasan dan kemiskinan di Korut.

Baca juga: Ikuti Jejak Orangtuanya, Pria Asal Korsel Membelot ke Korea Utara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com