Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/07/2019, 23:17 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber CNN

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memperingatkan Iran yang hendak menaikkan pengayaan uranium yang bisa melanggar perjanjian nuklir 2015.

Pekan lalu, Iran memutuskan membuat langkah mengejutkan dengan mengumumkan tidak akan mematuhi perjanjian yang ditandatangani dengan enam negara besar termasuk AS.

Baca juga: China: Iran Langgar Kesepakatan Nuklir Gara-gara Intimidasi AS

Namun pada Mei tahun lalu, Trump mengumumkan AS bakal menarik diri dari perjanjian era pendahulunya, Barack Obama, dan menerbitkan sanksi ekonomi kepada Iran.

Teheran kemudian memperingatkan bakal meningkatkan produksi uranium dalam 60 hari ke depan jika tidak ada solusi konkret dari negara besar yang tersisa.

Dilansir CNN Senin (8/7/2019), Trump menuturkan Iran seharusnya lebih berhati-hati karena mereka memutuskan untuk menambah kapasitas uraniumnya.

"Mereka tentu punya alasan melakukannya yang tidak bisa saya sebut. Namun apa yang mereka lakukan tidak baik. Jadi, sebaiknya mereka berhati-hati," ujarnya.

Dalam konferensi pers Minggu (7/7/2019), Iran menyatakan mereka bakal menambah uranium di mana per Senin ini, level pengayaannya sudah mencapai 4,5 persen.

Klaim itu diberikan Behrooz Kamalvandi, juru bicara Organisasi Atom Iran kepada ISNA. Adapun jumlah yang disyaratkan dalam perjanjian 2015 adalah 3,67 persen.

Menurut Trump, Iran sudah melakukan hal buruk. Presiden 73 tahun itu mengatakan cara Iran menginginkannya bisa membuat mereka memproduksi senjata nuklir.

"Iran tak akan pernah mendapatkan senjata nuklir," tegas Trump. Iran bersikukuh mereka tidak ingin menciptakan senjata nuklir, dan hanya ingin fokus kepada penelitian non-militer.

Mei lalu, Presiden Hassan Rouhani berujar Iran tak bakal mematuhi beberapa peraturan buntut tekanan yang dilakukan AS, baik militer maupun diplomatik.

Saat ini, Iran dilaporkan mendapatkan tekanan tak hanya dari AS, namun juga dari sekutunya setelah Inggris menahan kapal tanker super pada pekan lalu.

Marinir Inggris yang bekerja sama dengan Kepolisian Gibraltar menahan kapal bernama Grace 1 setelah diduga membawa minyak dari Iran ke Suriah.

Baca juga: Trump Ancam Iran untuk Tak Memproduksi Nuklir

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com