Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melahirkan Bayi Orang Lain, Pasangan Ini Gugat Sebuah Klinik Kesuburan di AS

Kompas.com - 08/07/2019, 19:22 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

LOS ANGELES, KOMPAS.com - Setiap pasangan yang menikah pasti mengharapkan untuk dapat memiliki keturunan, bahkan rela mengeluarkan biaya yang tidak sedikit demi bisa memiliki anak.

Tapi bagaimana jika anak yang dilahirkan ternyata tidak memiliki hubungan genetik dengan pasangan itu?

Itulah kiranya yang dialami pasangan Asia-Amerika dengan inisial YZ dan AP. Pasangan yang telah bertahun-tahun tak kunjung memiliki keturunan ini akhirnya mencari bantuan dari sebuah Klinik Kesuburan CHA yang berbasis di Los Angeles.

Pasangan itu bahkan rela merogoh kocek hingga 100.000 dollar AS (sekitar Rp 1,4 miliar) untuk mendapatkan layanan vertilisasi in vitro (IVF).

Baca juga: Bayi Tabung, Upaya demi Menimang Buah Hati

IVF atau yang lebih dikenal dengan bayi tabung, yakni sebuah proses membantu kehamilan dengan proses pembuahan antara sel telur ibu dengan sperma ayah dilakukan diluar tubuh, untuk kemudian dipindahkan ke rahim setelah menjadi embrio.

Prosedur ini berhasil, namun dalam proses kehamilan diketahui ada sesuatu yang salah. Lantaran pasangan ini meminta agar klinik tersebut menanamkan dua embrio wanita, sedangkan hasil pemeriksaan ultrasound menunjukkan bahwa calon ibu mengandung anak kembar laki-laki.

Pihak klinik kesuburan berusaha meyakinkan pasangan ini bahwa hasil tes sonogram tidak selalu menunjukkan hal yang pasti, sehingga bisa saja hasil tes tersebut salah.

Tetapi setelah akhirnya sang istri melahirkan melalui operasi caesar pada Maret lalu, dipastikan bayi kembar yang dilahirkannya adalah laki-laki dan tidak memiliki etnis Asia seperti orangtua mereka.

Pasangan itu pun memutuskan melanjutkan dengan melakukan tes untuk mengetahui genetik keduanya dengan bayi kembar mereka.

Baca juga: Gunakan Sperma Miliknya untuk Membuahi Pasien, Izin Dokter Ini Dicabut

Hasilnya, seperti yang dikhawatirkan, kedua bayi kembar itu tidak memiliki hubungan genetik dengan pasangan YZ dan AP, atau dengan kata lain bukan anak mereka.

Pasangan YZ dan AP lantas dipaksa untuk menyerahkan bayi kembar itu kepada orangtua kandung mereka, yang juga merupakan klien dari Klinik Kesuburan CHA.

Tak sadar telah menjadi ibu pengganti bagi pasangan lain, YZ dan AP kini memutuskan menyewa pengacara untuk menggugat klinik kesuburan itu.

Menuntut kerugian yang tidak ditentukan, surat-surat pengadilan yang diajukan di Brooklyn, New York, mencatat bahwa pasangan ini mungkin tidak akan pernah tahu nasib embrio mereka, serta apakah embrio yang kini disimpan memiliki kecocokan genetik dengan mereka.

Kasus ini bukan skandal pertama yang melibatkan klinik kesuburan. Sebelumnya baru-baru ini, sebuah tabung pembeku nitrogen cair di pusat kesuburan di Cleveland, Ohio, mengalami kegagalan fungsi sehingga menghancurkan sejumlah sel telur dan embrio.

Baca juga: Menepis Mitos Seputar Bayi Tabung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com