BEIJING, KOMPAS.com - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, etnis minoritas pemeluk Islam hidup berbahagia di Xinjiang.
Hal ini diungkapkan Erdogan saat bertemu Presiden China Xi Jinping di Balai Besar Rakyat, Beijing, Selasa (2/7/2019).
Pernyataan Erdogan ini amat berbeda dengan kritikan Ankara di masa lalu terkait dugaan penindasan yang dilakukan Beijing di kawasan itu.
Baca juga: China Kembangkan Aplikasi Ponsel untuk Pantau Warga Xinjiang
Pernyataan Erdogan ini muncul hanya empat bulan setelah kementerian luar negeri Turki mengatakan, perlakuan China terhadap etnis Muslim Uighur amat memalukan kemanusiaan.
"Turki tetap berkomitmen dengan kebijakan satu China dan menegaskan warga dari berbagai etnis hidup bahagia di wilayah otonomi Uighur Xinjiang," demikian kantor berita Xinhua mengutip pernyataan Erdorgan.
"Semua berkat kemakmuran China dan ini adalah fakta. Pemerintah Turki tidak akan membiarkan siapa saja mengganggu relasi Turki dan China," masih kata Erdogan.
Belakangan pemerintah China dihujani banyak kritik terkait upaya pengamanan keras di wilayah Xinjiang, di mana lebih dari satu juta etnis Uighur dan suku minoritas Muslim lainnya dimasukkan ke dalam kamp-kamp reedukasi.
Beijing membantah telah melakukan penahanan paksa di kamp-kamp edukasi di mana penghuni kamp diajari bahasa Mandarin dan keterampilan dalam upaya menjauhkan mereka dari ekstremisme agama.
Baca juga: Sejak 2014, China Klaim Tangkap Hampir 13.000 Teroris di Xinjiang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.