Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Presiden China Xi Jinping, Trump Sepakat Mulai Lagi Negosiasi Perdagangan

Kompas.com - 29/06/2019, 13:52 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

OSAKA, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping sepakat untuk memulai kembali negosiasi terkait perdagangan.

Dalam pertemuan bilateral di sela KTT G-20 di Osaka, Jepang, media China melaporkan bahwa Washington setuju untuk tidak merilis tarif ekspor baru.

Baca juga: Sri Mulyani: Perang Dagang Lanjut, Ekonomi Dunia Hanya Capai 3,1 Persen

Dilansir Xinhua via AFP Sabtu (29/6/2019), kedua negara bakal memulai kembali negosiasi mereka atas dasar "kesetaraan dan saling menghormati".

Xi membuka pertemuan dengan menekankan mereka duduk di tempat yang sama pada 48 tahun silam ketika atlet tenis meja China dan AS saling berhadapan.

Dalam pertemuan yang kemudian dinamakan "diplomasi pingpong" itu, Xi mengungkapkan pertandingan itu malah menjadi jalan bagi pemulihan hubungan diplomatik.

"Baik China dan AS sama-sama bisa meraih kemenangan jika bekerja sama. Namun juga bisa menuai kekalahan jika saling berhadapan," kata Xi kepada Trump.

Xi menuturkan, da sudah menjalin kontak dengan Trump baik lewat sambungan telepon maupun korespondensi tertulis, dan siap mendengarkan masukan Trump untuk langkah selanjutnya.

"Kami ingin mempromosikan relasi China dan AS berdasarkan koordinasi, kerja sama, dan stabilitas," ucap presiden yang berkuasa di China sejak 2012 itu.

Seusai pertemuan bilateral, kepada wartawan Trump menuturkan bahwa percakapannya dengan Xi berjalan dengan baik. Bahkan, dia menyebut sudah "sesuai jalur yang benar".

"Kami melaksanakan pertemuan yang sangat bagus dengan Presiden Xi dari China. Bahkan, saya bisa mengatakan istimewa," puji presiden berusia 73 tahun itu.

"Kami saat ini berada di jalur yang benar," lanjut Trump. Kedua kepala negara dijadwalkan bakal merilis sebuah pernyataan gabungan dalam pertemuan itu.

China dan AS saling menghantam dengan meluncurkan tarif lebih dari 360 miliar dollar, sekitar Rp 5.086 triliun, dan mengguncang pasar serta pelaku bisnis.

Baca juga: Soal Perang Dagang, BI Harap Jangan Sampai Ada Penambahan Tarif Impor

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com