Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duterte Ancam Bakal Penjarakan Pihak yang Coba Memakzulkan Dirinya

Kompas.com - 28/06/2019, 15:06 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber Reuters

MANILA, KOMPAS.com — Presiden Filipina Rodrigo Duterte meluapkan amarahnya saat pidato, Kamis (27/6/2019), mengancam bakal memenjarakan pihak-pihak yang mencoba memakzulkan dirinya.

Duterte kembali menjadi sorotan media atas keputusannya terkait insiden tabrakan antara kapal China dan kapal nelayan lokal di Zona Ekonomi Eksklusif (EEZ) negaranya pada 9 Juni yang mengakibatkan kapal nelayan Filipina tenggelam.

Duterte mengulang pernyataan pihak China yang mengatakan insiden itu adalah sebuah kecelakaan dan bukan tindakan yang disengaja.

Dia pun memutuskan melupakan kasus itu dan mengabaikan fakta bahwa nelayan China telah berada dalam EEZ Filipina, dengan alasan demi persahabatan kedua negara.

Baca juga: Duterte: Saya Menyesal Jadi Presiden Filipina

Namun, banyak pihak yang kemudian menuding presiden lebih memihak kepada China. Banyak kritik, dari hakim tinggi hingga mantan menteri luar negeri, yang menyebut keputusan Duterte sebagai pelanggaran konstitusi dan layak untuk pemakzulan.

"Saya? Akan dimakzulkan? Saya yang akan memenjarakan mereka semua," kata Duterte kepada wartawan.

"Coba saja lakukan dan saya pun akan melakukannya. Brengsek," ujar Duterte dengan nada emosi.

"Saya tantang Anda untuk melakukannya. Anda benar-benar ingin memaksa saya melakukannya? Baiklah. Kalian semua brengsek. Lakukan saja. Ya, silakan ajukan," katanya, seperti dikutip Reuters.

Insiden tenggelamnya kapal nelayan lokal akibat tabrakan dengan kapal China itu telah membuat disorotinya kebijakan luar negeri Duterte tentang menghindari konfrontasi dengan China sebagai imbalan atas insentif ekonomi.

Baca juga: Presiden Duterte Mengaku Pernah Jadi Gay Sebelum Sembuh

Para analis mengatakan, tawaran China untuk pinjaman infrastruktur berbunga tinggi dan janji investasi besar-besaran telah memenangi persetujuan Duterte.

Akan tetapi, banyak dari janji itu yang belum terwujud, sementara China semakin melanjutkan militerisasi pulau-pulau buatannya di perairan China Laut Selatan dengan milisi perikanan, semakin menguatkan risiko bahwa Duterte telah diperdaya.

Sementara juru bicara kepresidenan, Salvador Panelo, pada Jumat (28/6/2019), membela pernyataan yang mengancam dari Duterte terhadap lawan-lawannya.

Menurutnya, presiden merasa kesal karena orang-orang tidak melihat bahwa dirinya selalu mendahulukan kepentingan negara di atas segalanya.

"Dia tidak mengerti mengapa orang-orang menentang kebijakannya di saat dia selalu mendahulukan kepentingan negara," ujar Panelo.

Baca juga: Duterte: AS Berlagak Bos dan Tak Punya Rasa Hormat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com