Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iran: Trump Harus Tahu Kita Tak Hidup di Abad 18

Kompas.com - 27/06/2019, 15:44 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber CNN

TEHERAN, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Iran Mohammed Javad Zarif mengomentar ancaman Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk tak melancarkan serangan.

Berbicara kepada CNN sepekan setelah drone AS dijatuhkan, Zarif menyatakan aksi yang dilakukan AS "provokatif" dan "konfrontasi" seraya berujar, mereka tidak ingin perang.

Baca juga: Inilah 7 Fakta Menarik Ketegangan AS dan Iran

Diwartakan Rabu (26/6/2019), Zarif menyatakan AS tidak berada dalam posisi untuk "melenyapkan" mereka, buntut ancaman yang dibuat Trump di Twitter.

"Saya kira Presiden Trump harus memahami bahwa kita tidak hidup di abad 18. Ada Piagam PBB, dan ancaman melakukan perang adalah ilegal," terang Zarif.

Di tengah ketegangan antara dua negara, Trump menge-twit jika Iran berani menyerang kepentingan AS, maka mereka bakal berhadapan dengan "kekuatan yang menakjubkan".

"Di sejumlah area, menakjubkan berarti mereka lenyap," tutur Trump. Retorika keras itu muncul setelah beberapa peristiwa sepanjang Juni ini.

Washington menuduh Iran merupakan pelaku serangan terhadap dua kapal tanker di Teluk Oman dengan Pentagon menyertakan klaim bukti. Tuduhan yang kemudian dibantah Iran.

Trump yang juga menuduh Iran dilaporkan memerintahkan serangan setelah drone pengintai mereka ditembak jatuh. Namun Trump membatalkan serangan itu 10 menit sebelum eksekusi.

Zarif mengungkapkan, pemerintah AS berusaha untuk "meremehkan" Iran dan menuturkan Trump sudah mendapat "informasi yang salah". "Kini, dia ingin keluar," ujarnya.

Relasi di antara mereka memasuki fase mengkhawatirkan ketika Gedung Putih mengumumkan telah mengerahkan 1.000 tentara dan peralatan militer ke Timur Tengah.

Pasukan itu dikerahkan setelah Gedung Putih menyatakan mereka berusaha menangkal "perilaku bermusuhan" Iran yang mengancam personel serta kepentingan mereka.

Pemerintahan Trump juga memberikan tekanan ekonomi kepada Teheran dengan merilis paket sanksi yang menargetkan pejabat sipil maupun komandan Garda Revolusi.

"Sanksi itu merupakan bentuk penghinaan yang diberikan AS kepada bangsa Iran," keluh Zarif kembali.

Baca juga: Iran: AS Kaget Kami Bisa Tembak Drone Mereka

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com