TEHERAN, KOMPAS.com - Presiden Iran Hassan Rouhani menyatakan Amerika Serikat (AS) sama sekali tidak menyangka jika drone pengintai mereka bisa dijatuhkan.
Ketegangan antara Iran dan AS memanas dalam dua pekan terakhir setelah Teheran mengklaim drone RQ-4A Global Hawk AS ditembak karena melanggar wilayah mereka.
Baca juga: Trump: Jika Terjadi Perang, Melawan Iran Bakal Berlangsung Cepat
AS yang menyebut drone itu jatuh di perairan internasional kemudian melakukan langkah balasan di mana Presiden Donald Trump sempat mengizinkan serangan.
Namun, perintah itu dibatalkan 10 menit jelang eksekusi setelah Trump mengungkapkan dia mendapat laporan bahwa korban tewas akibat serangan bisa mencapai 150 orang.
Dalam pertemuan dengan pejabat kementerian kesehatan dikutip IRNA via Newsweek, Rouhani berkata AS kaget senjata buatan Iran bisa menghancurkan drone itu.
Menurut Rouhani, jika menggunakan sistem pertahanan rudal S-300 milik Rusia, hasilnya tidak memuaskan. "Namun kami menghancurkan drone canggih dengan teknologi sendiri," klaimnya.
Dilansir AFP, Rouhani dalam pembicaraan telepon dengan Presiden Perancis Emmanuel Macron, dirinya menegaskan Iran sama sekali tidak ingin perang dengan AS.
"Sampai saat ini, kami selalu berkomitmen untuk menjaga stabilitas dan perdamaian regional, dan bakal berusaha keras untuk mempertahankannya," terangnya.
Jenderal Hossein Salami, Komandan Garda Revolusi menyebut sanksi yang dijatuhkan AS pada Senin (24/6/2019) merupakan tindakan "tak rasional" karena drone mereka jatuh.
Sementara Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menegaskan negaranya tidak akan tunduk terhadap terhadap tekanan yang dilancarkan oleh Washington.
Ini merupakan komentar pertama Khamenei setelah dirinya disanksi Trump karena dianggap bertanggung jawab atas "sikap permusuhan" yang ditunjukkan Iran.
"Bangsa Iran yang dikasihi ini sudah dihina dan dituduh oleh rezim paling jahat. Yakni AS, yang menebarkan perang dan konflik," sambung pemimpin 80 tahun itu.
Baca juga: Disanksi Trump, Pemimpin Tertinggi Iran Ogah Berunding dengan AS
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.