Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kini Toilet Masuk Kurikulum Pendidikan Kader Partai Komunis China

Kompas.com - 26/06/2019, 18:24 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber Gulf News

BEIJING, KOMPAS.com - Foto-foto toilet jongkok muncul silih berganti di layar sementara 80-an orang pria dan wanita duduk sambil memperhatikan dengan seksama.

Mereka dengan serius mendengarkan penjelasan seorang guru tentang pentingnya menjalankan instruksi Presiden Xi Jinping terkait revolusi toilet di China.

"Wilayah  utara China kekurangan air bersih, sehingga dibutuhkan toilet yang tak perlu disiram," kata sang guru menjelaskan.

Dia mengatakan, toilet duduk kering merupakan cara terbaik di kawasan yang kekurangan pasokan air bersih.

Baca juga: Patung Bapak Pendiri China Roboh Tertiup Angin, Pejabat Partai Komunis Dihukum

Sang guru juga menekankan kembali perintah Presiden Xi terkait toilet publik yang lebih bersih.

Penjelasan soal toilet ini bukan diberikan di sekolah biasa dengan murid dan guru biasa.

Ini adalah sekolah partai di pinggiran kota Beijing untuk melatih para kader potensial Partai Komunis.

Belum lama ini, pemerintah China memberi akses singkat kepada para jurnalis untuk menyaksikan pelatihan para kader partai.

Sejak 1933 dan di masa awal revolusi komunis, sekolah semacam ini berfungsi untuk melatih para kader partai untuk tujuan yang lebih besar.

Sekolah ini mengajarkan dasar-dasar kepemimpinan, cara mengambil keputusan, sejarah partai, dan bagaimana menjalankan instruksi pemimpin.

Sekolah ini merupakan sebuah kampus dengan fasilitas lengkap berada tak jauh dari bangunan bersejarah Istana Musim Panas.

Kompleks ini lebih terasa sebagai sebuah resor bintang lima lengkap dengan kolam renang serta danau yang penuh dengan ikan koi.

Patung-patung pendiri China modern, Mao Zedonhg dan arsitek perekonomian Deng Xiaoping tersebar di kampus itu.

Baca juga: China Cari Donor Sperma, Pendonor Diwajibkan Setia pada Partai Komunis

Sementara kamar-kamar untuk menginap juga amat nyaman, dilengkapi buku-buku berisi pemikiran Xi Jinping, teori kemiliteran, dan bahkan buku-buku keagamaan.

Wang Gang, salah satu guru sekolah tersebut, mengatakan bahwa beberapa hal tidak bisa didiskusikan, misalnya perbedaan pandangan soal keputusan penting partai.

Halaman:
Sumber Gulf News
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com