Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Negara-negara Arab Mengaku Semakin Tidak Relijius

Kompas.com - 26/06/2019, 12:45 WIB
Ervan Hardoko

Editor

KOMPAS.com - Semakin banyak orang Arab mengaku tidak lagi relijius. Demikian hasil survei terbesar dan paling mendalam yang dilakukan di Timur Tengah dan Afrika Utara.

Hal itu adalah salah satu dari sejumlah temuan tentang perasaan orang Arab akan berbagai masalah, dari hak-hak perempuan hingga migrasi ke keamanan dan seksualitas.

Lebih dari 25.000 orang di 10 negara dan wilayah Palestina diwawancarai untuk survei ini antara akhir 2018 hingga musim semi 2019. Survei dilakukan jaringan riset Arab Barometer untuk BBC News Arab. Berikut ini beberapa hasilnya.

Meningkatnya jumlah warga non-relijius

Tabel ini menunjukkan proporsi warga negara-negara Arab yang menyatakan diri mereka tak relijius pada 2013 (hijau) dan 2018-2019 (ungu).Arab Barometer/BBC Tabel ini menunjukkan proporsi warga negara-negara Arab yang menyatakan diri mereka tak relijius pada 2013 (hijau) dan 2018-2019 (ungu).

Sejak 2013, jumlah warga di seluruh negara-negara Arab yang mengidentifikasi diri sebagai "tidak relijius" meningkat dari 8 persen menjadi 13 persen.

Baca juga: Survei: Negara Makmur Ternyata Lebih Skeptis terhadap Vaksin

Kenaikan terbesar terjadi pada kelompok usia di bawah 30-an di mana 18 persen dari mereka mengidentifikasi diri sebagai tidak relijius.

Hanya Yaman yang mengalami penurunan dalam kategori tersebut.

Peran lebih besar kaum perempuan

Tabel ini menunjukan pendapat warga negara-negara Arab tentang peran perempuan dalam pemerintahan dan rumah tangga.Arab Barometer/BBC Tabel ini menunjukan pendapat warga negara-negara Arab tentang peran perempuan dalam pemerintahan dan rumah tangga.
Kebanyakan warga di negara-negara Arab mendukung hak perempuan untuk menjadi perdana menteri atau presiden.

Hal ini terkecuali di Aljazair karena kurang dari 50 persen dari responden yang ditanyai setuju perempuan menduduki jabatan kepala negara.

Baca juga: Survei: Orang Inggris Paling Gemar Minum Sampai Mabuk

Namun, dalam hal kehidupan domestik, kebanyakan warga -termasuk mayoritas perempuan- percaya bahwa suami harus selalu membuat keputusan akhir dalam keluarga.

Hanya di Maroko kurang dari 50 persen populasi berpikir bahwa keputusan akhir harus selalu ada di tangan suami.

Soal LGBT dan "honor killing"

Tabel ini menjelaskan soal penerimaan warga negara-negara Arab terhadap homoseksualitas dan honor killing;.Arab Barometer/BBC Tabel ini menjelaskan soal penerimaan warga negara-negara Arab terhadap homoseksualitas dan honor killing;.
Penerimaan atas homoseksualitas bervariasi, tapi rendah atau sangat rendah di seluruh wilayah negara-negara Arab.

Baca juga: Survei Cambridge: Guru Malaysia Paling Berdedikasi di Dunia

Di Lebanon, meskipun negeri itu menyandang reputasi lebih liberal secara sosial daripada negara-negara tetangganya, angka penerimaan terhadap kaum LGBT hanya 6 persen.

Sementara, praktik pembunuhan anggota keluarga demi kehormatan (honour killing) yang dilakukan kerabat sendiri dengan korban sebagian besar perempuan justru masih bisa diterima.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com