WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Komunitas intelijen Amerika Serikat (AS) tidak yakin jika Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un bakal bersedia untuk melaksanakan denuklirisasi.
Pertemuan kedua antara Kim dengan Presiden Donald Trump pada Februari lalu di Hanoi, Vietnam, berakhir tanpa adanya kesepakatan soal denuklirisasi.
Baca juga: Trump Ungkap Isi Surat dari Kim Jong Un
Kolapsnya perundingan itu disebabkan perbedaan pandangan AS dan Korut soal permintaan untuk mencsbut sanksi sebelum senjata nuklir mereka diserahkan.
Direktur Badan Intelijen Pertahanan Letnan Jenderal Robert Ashley kepada Fox News via Asia One Selasa (25/6//2019) berkata, mereka tengah melakukan pertimbangan.
"Kami saat ini tengah mempertimbangkan di antara komunitas intelijen kami bahwa Kim tidak siap untuk menyerahkan senjata nuklir<" terang Ashley.
Trump dilaporkan bakal berkunjung ke Korea Selatan (Korsel) pekan ini setelah mengakui mengirim surat kepada Kim yang isinya disebut sangat "istimewa".
Presiden berusia 73 tahun itu dijadwalkan bertemu Presiden Korsel Moon Jae-in dalam kunjungan selama dua hari Minggu (30/6/2019) dalam kunjungan selama dua hari.
Pengumuman itu muncul beberapa jam setelah Menteri Luar Negeri Mike Pompeo berkata dia berharap surat yang dikirim ke Kim bisa membuka jalan untuk memulihkan perundingan.
Baca juga: Kim Jong Un Dapat Surat Istimewa dari Trump
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.