Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump: Serangan AS ke Iran Bisa Tewaskan 150 Orang

Kompas.com - 21/06/2019, 22:38 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengungkapkan alasannya membatalkan perintah serangan ke Iran, yang disebutnya akan menjadi respon yang tidak proporsional.

Trump memaparkan melalui akun Twitter miliknya bahwa serangan yang direncanakan terhadap Iran diperkirakan dapat menewaskan hingga sekitar 150 orang dan hal tersebut akan menjadi respon yang tidak sebanding untuk sebuah drone yang ditembak jatuh.

"Pada hari Senin mereka (Iran) menembak jatuh sebuah pesawat tak berawak yang terbang di perairan internasional. Kami bersiap untuk membalas."

"Ketika saya bertanya, berapa banyak yang akan mati. 150 orang adalah jawaban dari seorang jenderal. 10 menit sebelum serangan saya menghentikannya."

Baca juga: Trump Batalkan Serangan ke Iran di Detik Terakhir

"Tidak sebanding dengan menembak jatuh sebuah pesawat tak berawak," kata Trump dalam twitnya, Jumat (21/6/2019).

"Saya tidak terburu-buru. Militer kita bisa dibangun kembali, baru, dan siap untuk berangkat. Sejauh ini yang terbaik di dunia," lanjutnya.

Sebelumnya, sebuah drone pengintai jenis RQ-4A Global Hawk milik AS telah ditembak jauh oleh Iran saat melintas di atas Selat Hormuz.

Sebagai balasan, jet tempur AS langsung diterbangkan dengan kapal perang sudah berada dalam posisi menyerang.

Baca juga: Trump Batalkan Serangan ke Iran Saat Jet Tempur Sudah Terbang

Namun dikutip Reuters, Jumat (21/6/2019), serangan balasan itu urung dilakukan setelah Trump memerintahkan pembatalan tanpa ada senjata yang sempat ditembakkan.

Pejabat anonim yang ikut dalam pertemuan itu mengatakan, serangan balasan AS menyasar radar serta sistem daya rudal Iran dan dilaksanakan pada dini hari guna meminimalkan risiko.

Sebaliknya, Komandan Garda Revolusi Iran, Hossein Salami, mengatakan jika tindakan menembak jatuh drone mata-mata itu sebagai pesan bahwa Iran akan mempertahankan perbatasannya.

Kepala Divisi Dirgantara Garda Revolusi Iran, Amirali Hajizadeh, bahkan mengatakan, selain drone pengintai, sebuah pesawat Boeing P-8 Poseidon milik AS yang membawa 35 penumpang juga terbang di atas wilayah Iran dan bisa saja ikut ditembak jatuh.

"Kami bisa saja menembak jatuh, tetapi tidak kami lakukan," kata Hajizadeh.

Baca juga: Iran Tembak Drone AS, Maskapai Penerbangan Hindari Selat Hormuz

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com