Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perdana Menteri Belanda: Pernyataan Mahathir Picu Kebingungan

Kompas.com - 20/06/2019, 23:00 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

BRUSSELS, KOMPAS.com — Perdana Menteri Belanda Mark Rutte menyayangkan pernyataan PM Malaysia yang memicu kebingungan karena mengkritik keputusan penuntutan terhadap empat tersangka atas kasus jatuhnya MH17.

"Saya memahami, dan tentu saja saya juga merasakan hal seperti itu bahwa kerabat (korban) sangat kecewa akan hal ini dan itu telah menabur kebingungan," kata Rutte kepada wartawan menjelang pertemuan puncak Uni Eropa di Brussels.

Mengenai sikap yang akan diambil pemerintah Belanda, Rutte mengatakan, Kementerian Luar Negeri Belanda akan menghubungi pemerintah Malaysia untuk meminta penjelasan sebelum dia membuat pernyataan lebih lanjut.

Piet Ploeg, ketua yayasan yang mewakili kerabat korban asal Belanda, menyebut pernyataan pemimpin Malaysia itu sebagai perkataan yang "aneh" dan "terlalu gila" untuk diucapkan.

Baca juga: Mahathir: Dakwaan Pembunuhan terhadap 4 Tersangka atas Jatuhnya MH17 Konyol

"Pernyataan itu sungguh tidak bisa dipercaya dan menjadi tamparan bagi kerabat korban di Malaysia dan di Belanda," kata Ploeg.

"Sangat menyejutkan bahwa Perdana Menteri Malaysia akan meragukan temuan dari aparatur peradilannya sendiri yang berada di belakang temuan oleh tim internasional," katanya.

Sebelumnya, Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad telah menyebut langkah tim penyelidik yang menjatuhkan dakwaan pembunuhan terhadap empat tersangka atas insiden jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17 adalah hal konyol dan bermuatan politik.

Tim penyelidik internasional yang dipimpin Belanda dan beranggotakan Australia, Belgia, Malaysia, dan Ukraina menuduh tiga pria Rusia dan seorang Ukraina sebagai pihak yang bertanggung jawab atas jatuhnya pesawat Malaysia Airlines pada 2014.

Keempatnya didakwa atas tindakan pembunuhan yang menyebabkan 298 orang dalam penerbangan antara Amsterdam dan Kuala Lumpur tewas setelah sebuah rudal menghantam pesawat Boeing 777 tersebut di atas wilayah timur Ukraina.

"Kami sangat tidak senang karena sejak awal itu menjadi masalah politik tentang bagaimana menuduh Rusia melakukan kesalahan," ujar Mahathir kepada wartawan di Putrajaya, Kamis (20/6/2019).

"Itu merupakan hal konyol. Sejauh yang kami ketahui, kami menginginkan bukti kesalahan. Dan sejauh ini tidak ada bukti. Hanya kabar angin," katanya.

Baca juga: 3 Warga Rusia dan 1 Pria Ukraina Jadi Tersangka Penembakan Pesawat MH17

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com