Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catatkan Rekor, 885 Pendaki Capai Puncak Everest di Bulan Mei

Kompas.com - 18/06/2019, 21:11 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

SOLUKHUMBU, KOMPAS.com - Pendakian ke Gunung Everest tahun ini mencatatkan rekor dengan 885 orang mencapai puncak tertinggi di dunia itu pada bulan Mei lalu.

Meski demikian, sebanyak 11 pendaki tewas di Gunung Everest musim ini, dengan empat di antaranya disebabkan padatnya jalur pendakian.

Jumlah korban tewas di Everet musim ini menjadi yang tertinggi, sejak 2015, ketika gempa besar memicu longsoran dan menyapu kamp-kamp pendaki dan menewaskan 22 orang.

Sementara jumlah pendaki yang mencapai puncak Everest musim ini meningkat 78 orang dibandingkan rekor tahun lalu yang mencapai 807 pendaki ke puncak.

Peningkatan jumlah pendakian ke puncak itu terjadi di tengah jendela cuaca yang cukup singkat dan mengakibatkan kemacetan parah di jalur menuju puncak.

Baca juga: Rela Bertaruh Nyawa, Begini Situasi Antrean Pendaki Menuju Puncak Everest

Data dari pihak berwenang, Selasa (18/6/2019), menyebut sebanyak 644 pendaki mencapai puncak dari jalur selatan. Jumlah tersebut lebih banyak 81 orang dibandingkan tahun lalu.

Sementara dari jalur utara di Tibet, sebanyak 241 pendaki mencapai puncak, lebih sedikit tiga pendaki dibanding tahun lalu. Demikian dilaporkan kantor berita Xinhua.

Banyaknya pendaki yang bergerak ke puncak menjadikan jalur pendakian macet dan memaksa para pendaki mengantre selama berjam-jam di suhu minus demi dapat mencapai ketinggian 8.848 meter di atas permukaan laut.

Para pendaki juga dibayangi risiko menderita radang dingin, penyakit ketinggian, dan kelelahan akibat kadar oksigen yang menipis.

Para pakar melihat musim ini terlalu banyak gelombang turis pendaki yang tidak siap dan tidak berpengalaman. Sementara lainnya menyerukan agar dilakukan pengurangan jumlah izin pendakian dan pengetatan standar untuk pemandu.

Di bawah banyaknya tekanan, pemerintah Nepal telah membentuk komite yang akan merekomendasikan perubahan pada regulasi dan peraturan pendakian di Everest.

"Semua permasalahan akan dibahas guna menjadikan gunung lebih aman, menjaga mata pencaharian yang ada, dan menjaga industri gunung tetap bersih," ujar Dandu Raj Ghimire, kepala Departemen Pariwisata Nepal, dikutip AFP.

Selain rekor jumlah pendaki yang mencapai puncak, musim pendakian Gunung Everest musim ini juga mencatatkan rekor lain.

Baca juga: Selamat dari Antrean Panjang di Everest, Pendaki Minta Aturan Lebih Ketat

Tahun ini pemandu Nepal, Kami Rita Sherpa mencapai puncak Everest sebanyak dua kali dan menambah rekor puncaknya menjadi 24.

Juga ada Saray Khumalo, perempuan pendaki asal Afrika Selatan yang menjadi wanita kulit hitam Afrika pertama yang mencapai puncak Everest.

Selain itu, tim dari National Geographic juga telah berhasil memasang dua stasiun cuaca tambahan pada ketinggian 8.430 meter dan 7.945 meter, menjadikannya stasiun cuaca tertinggi di dunia.

Sebuah tim dari pemerintah Nepal yang bertugas mengukur ulang ketinggian Gunung Everest juga berhasil mencapai puncak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com