Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Kirim 1.000 Tentara ke Timur Tengah, Rusia Peringatkan AS untuk Menahan Diri

Kompas.com - 18/06/2019, 17:46 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

MOSKWA, KOMPAS.com - Rusia menyerukan kepada semua pihak untuk menahan diri dan menghindari eskalasi di Timur Tengah, setelah Amerika Serikat mengumumkan pengerahan 1.000 tentara tambahan.

"Kami mendesak kepada semua pihak untuk menahan diri. Kami lebih suka untuk tidak melihat langkah-langkah yang dapat meningkatkan ketegangan di wilayah yang sudah tidak stabil," kata juru bicara kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov.

Pernyataan itu menyusul kabar tentang AS yang pada Senin (17/6/2019), mengatakan telah menyetujui untuk pengerahan 1.000 tentara tambahan ke Timur Tengah.

Penjabat Menteri Pertahanan Patrick Shanahan mengatakan, pengiriman pasukan tambahan tersebut dalam tujuan peningkatan pertahanan pascaserangan terhadap dua kapal tanker di Teluk Oman yang disebut AS dilakukan oleh Iran.

Baca juga: Kirim 1.000 Tentara ke Timur Tengah, AS Diperingatkan China

Namun Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov, menyebut rencana AS untuk meningkatkan kehadiran pasukannya di Timur Tengah bertujuan untuk memancing konflik bersenjata.

"Tindakan semacam itu tidak dapat dilihat selain sebagai upaya yang disengaja untuk memprovokasi perang," kata Ryabkov kepada wartawan, Selasa (18/6/2019), dikutip kantor berita RIA Novosti.

Sebelumnya pada 14 Mei, saat berkunjung ke Rusia, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan bahwa penempatan pasukan AS di wilayah Timur Tengah adalah untuk mencegah peperangan.

Pompeo, saat konferensi pers bersama Menlu Rusia Sergei Lavrov di Sochi, menegaskan bahwa AS pada dasarnya tidak mencari peperangan dengan Iran.

"Jika itu masalahya, maka AS harus menahan diri dari penguatan kehadiran (pasukan) lebih lanjut maupun dari langkah-langkah lain, termasuk menyeret dan mendorong sekutunya dari berbagai belahan dunia untuk meningkatkan tekanan terhadap Iran," kata Ryabkov.

Ketegangan antara Teheran dan Washington telah meningkat sejak AS memutuskan mundur dari kesepakatan nuklir multinegara dengan Iran dan Rusia, tahun lalu.

"Titik awal kami adalah bahwa Iran akan tetap berada dalam kerangka kesepakatan nuklir dan akan mempertahankan kepatuhan terhadap kewajibannya," ujar Peskov, dikutip AFP.

Baca juga: Tuduh Iran Pelaku Serangan Kapal Tanker, AS Kirim 1.000 Tentara ke Timur Tengah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com