Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kirim 1.000 Tentara ke Timur Tengah, AS Diperingatkan China

Kompas.com - 18/06/2019, 14:52 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

BEIJING, KOMPAS.com - China memperingatkan Amerika Serikat (AS) setelah mengumumkan mengirim 1.000 tentara ke Timur Tengah untuk menangkal "perilaku bermusuhan" Iran.

Menteri Luar Negeri Wang Yi juga mendesak Iran untuk tidak meninggalkan begitu saja perjanjian nuklir setelah Teheran mengumumkan bakal memperbanyak uraniumnya.

Melalui Penjabat Menteri Pertahanan Patrick Shanahan, AS memutuskan mengirim pasukan tambahan setelah merilis bukti baru dugaan Iran menyerang kapal tanker.

Baca juga: Tuduh Iran Pelaku Serangan Kapal Tanker, AS Kirim 1.000 Tentara ke Timur Tengah

Dalam konferensi pers gabungan bersama Menlu Suriah Walid Muallem, Wang mendesak semua pihak untuk menggunakan rasional mereka dan menahan diri.

"Jangan bertindak yang bisa memanaskan situasi di kawasan dan jangan berusaha untuk membuka Kotak Pandora," tegas Wang seperti diberitakan AFP Selasa (18/6/2019).

Wang juga menuturkan Washington harus mengubah pendekatan mereka agar tidak memberikan tekanan terlalu besar kepada Iran jika jingin mendapatkan solusi.

Tensi antara AS dan Iran meningkat sejak tahun lalu setelah Presiden Donald Trump mengumumkan keluar dari perjanjian nuklir yang dibuat pada 2015.

Selain itu pada April, Trump mengumumkan AS memasukkan pasukan elite Iran, Garda Revolusi, sebagai organisasi teroris. Militer sah pertama yang masuk daftar.

Wang juga mendesak Teheran untuk membuat "keputusan yang bijaksana" dan tidak begitu saja meninggalkan kesepakatan untuk menahan ambisi Iran memperoleh senjata nuklir.

Di 8 Mei, Presiden Hassan Rouhani mengumumkan mereka tidak akan lagi mematuhi perjanjian era Presiden Barack Obama sebagai balasan atas aksi sepihak AS.

Iran bahkan mengancam bakal semakin menjauh dari perjanjian 2015 pada 8 Juli kecuali negara seperti China, Perancis, dan Inggris bisa membujuk AS mengizinkan mereka menjual minyak.

Gedung Putih membalas ultimatum itu dengan menyerukan kepada dunia agar tidak jatuh kepada "pemerasan" Iran. Sedangkan PBB dan Uni Eropa mendesak supaya semua berkepala dingin.

Wang menegaskan tekad negaranya untuk menjaga dan menghormati perjanjian tersebut tidak berubah. "Kami siap bekerja sama dengan semua pihak untuk menerapkannya," tegas dia.

Baca juga: Cadangan Uranium Iran Bakal Melebihi Batas pada 27 Juni

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com