Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Sakit di Jepang Tak Sengaja Salah Mengotopsi Jenazah

Kompas.com - 09/06/2019, 20:20 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

SENDAI, KOMPAS.com - Sebuah rumah sakit di Jepang telah melakukan otopsi terjadwal terhadap jenazah yang salah karena kesalahan administrasi.

Direktur Rumah Sakit Sendai Kosei Shunichi Shinohara, di Sendai, prefektur Miyagi, dalam konferensi pers pekan lalu, menyampaikan permintaan maaf kepada pihak keluarga mendiang yang jenazahnya diotopsi tanpa izin.

Diberitakan Sankei Shimbun, yang dikutip Japan Today, pada 27 Mei lalu, pihak rumah sakit awalnya dijadwalkan untuk melakukan otopsi terhadap jenazah seorang pria berusia 84 tahun yang meninggal sehari sebelumnya.

Pria itu meninggal setelah beberapa bulan terbaring di tempat tidur karena menderita cedera otak permanen akibat kecelakaan mobil yang dialami pada Desember tahun lalu.

Baca juga: Hasil Otopsi Aktris Han Ji Seong yang Tewas Ditabrak Beberkan Fakta Baru

Pihak rumah sakit menyimpan jenazah itu di ruangan pendingin sebelum dilakukannya tindakan otopsi. Namun mereka tidak memasang tanda pengenal pada mayat itu.

Awalnya, pihak keluarga telah menyetujui permintaan untuk dilakukannya otopsi, namun kemudian mereka membatalkan persetujuan.

Pihak keluarga membatalkan persetujuan otopsi setelah petugas rumah sakit menjelaskan bahwa dokter ahli saraf spesialis perlu melakukan otopsi untuk menentukan hubungan antara kecelakaan mobil yang dialami pria itu dengan penyebab kematiannya. Sedangkan dokter itu memerlukan waktu untuk dapat datang ke rumah sakit.

Pada hari yang sama, seorang pria lain yang berusia 80-an tahun, yang meninggal pada 26 Mei telah dijadwalkan untuk otopsi dan ditempatkan di kamar mayat rumah sakit.

Petugas rumah sakit yang hendak melakukan otopsi kemudian salah mengira jenazah pria di kamar pendingin yang telah batal diotopsi sebagai jenazah yang akan dijadwalkan untuk otopsi pada hari itu.

Petugas pun membawa jenazah yang salah ke ruang otopsi dan dokter memulai pembedahan.

Sekitar sepuluh menit kemudian, salah seorang perawat baru menyadari jika mereka telah membedah jenazah yang salah.

Baca juga: Angka Kematian Petugas KPPS Tinggi, Kemenkes Adakan Otopsi Verbal

Dokter pun segera menghentikan proses otopsi dan menjahit kembali sayatan pada tubuh jenazah.

Pejabat rumah sakit mengatakan kesalahan tersebut terjadi karena tidak adanya tanda pengenal yang dipasang pada kedua jenazah, sehingga menyebabkan kekeliruan identifikasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com