Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disanksi AS, Iran Mengklaim Tetap Bisa Jual Minyak secara Rahasia

Kompas.com - 09/06/2019, 14:14 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

TEHERAN, KOMPAS.com - Iran disebut masih mampu menjaga ekspor minyak bumi meski mendapat sanksi dari Amerika Serikat.

Disampaikan Menteri Perminyakan Iran, Bijan Namdar Zanganeh, Teheran menggunakan cara non-konvensional untuk mengelak dari sanksi AS dengan tetap dapat menjual hasil minyaknya.

"Kami masih tetap dapat melakukan penjualan tak resmi atau non-konvensional yang seluruhnya dilakukan secara rahasia, karena jika AS mengetahuinya maka mereka akan segera menghentikannya," ujar Zanganeh, dalam wawancara yang dikutip kantor berita SHANA, Sabtu (8/6/2019).

Namun Zanganeh menolak membeberkan rincian ekspor minyak Iran dan mengatakan akan tetap merahasiakan angka ekspor tersebut sampai AS mencabut sanksinya terhadap Teheran.

Baca juga: Trump: Sejak Disanksi AS, Iran Gagal sebagai Negara

Pada Mei 2018 tahun lalu, Presiden AS Donald Trump menarik Washington dari kesepakatan nuklir Iran 2015 dan memberlakukan kembali sanksi kepada Teheran.

Kesepakatan yang ditandatangani Iran dan AS bersama negara-negara kekuatan dunia, termasuk China dan Rusia itu, sedianya bertujuan untuk membatasi program atom Iran dengan balasan penghapusan sanksi.

Setelah menarik diri dari kesepakatan nuklir, AS telah kembali memberlakukan sanksi kepada Iran sejak November lalu.

AS juga sempat memberi pengecualian terhadap delapan negara untuk dapat tetap membeli minyak Iran tanpa sanksi selama enam bulan, yang habis masa berlakunya pada Mei lalu.

Gedung Putih memutuskan untuk tidak memperpanjang pemberlakuan pengecualian sanksi terhadap delapan negara sekutu Iran dan mulai menerapkan tekanan sanksi maksimum terhadap Teheran.

Menurut data Bloomberg, pengiriman minyak Iran mengalami penurunan hingga 50 persen, menjadi hanya 750.000 barel per hari di bulan April, dibandingkan 1,5 juta barel per hari pada Oktober tahun lalu.

Menurut Zanganeh, AS telah mencapai apa yang disebutnya "kematangan jahat" dalam memperketat ikatan perekonomian Iran menggunakan sanksi.

"Sanksi terorganisir yang paling parah dalam sejarah saat ini sedang dijatuhkan AS kepada Iran," ujarnya, dikutip AFP.

Baca juga: Iran Sebut Arab Saudi Menebar Perpecahan di Timur Tengah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com