CARENTAN, KOMPAS.com - 75 tahun lalu, Tom Rice melakukan terjun payung dalam invasi Normandia yang akan mengubah nasib Jerman Nazi.
Invasi itu dimulai dengan pendaratan D-Day pada 6 Juni 1944, ketika Rice berusia 22 tahun.
Meski kini berusia 97 tahun, Rice ingin mengulangi prestasi para pasukan dan sejenak melupakan usianya untuk menandai peringatan ke-75 tahun invasi Normandia.
Pada Rabu (5/6/2019), dia mengulang aksinya terjun payung dan mendarat dengan selama. Ditemani dengan seorang penerjun payung, bendera raksasa AS terlihat berkibar ketika dia akan mendarat.
Baca juga: Tak Diundang ke Peringatan D-Day, Presiden Putin Cuek
Rice melompat secara tandem dari pesawat C-47 dan mendarat di area yang sama dengan lompatan pertamanya, di luar kota Normandia, Carentan, Perancis.
"Rasanya luar biasa," kata veteran AS itu.
Dia mendapat tepuk tangan meriah setelah terjun dari pesawat dan mendarat di lapangan dekat desa Perancis, Carentan, tempatnya memasang tanda V.
"Saya ingin kembali dan melakukannya lagi," ucap Rice.
Rice merupakan mantan anggota Divisi lintas Udara ke-101 "Screaming Eagles" Angkatan Darat AS.
"On D-Day, Staff Sgt. Tom Rice jumped with the 101st Airborne. He was just 22 years old. He said it was the worst jump of his life," says @jaketapper.
"Now, at age 97, he invited CNN along" as he parachuted into Normandy again to mark 75 years since D-Day https://t.co/qX1cbfLrwL pic.twitter.com/Ra7F2Idmgb
— CNN (@CNN) 6 Juni 2019
Kala itu, dia mengikat dirinya dengan peralatan seberat 50 kg dan bergabung dengan 9.000 rekannya dalam penerbangan malam hari dari Inggris pada 5 Juni 1944, untuk melompat di Cotentin.
Divisinya ditugaskan mengamankan jalur berlumpur di sekitar desa Carentan, di persimpangan pantai Utah dan Omaha, tempat pasukan Sekturu akan mendarat saat fajar.
Meski selama bertahun-tahun setelah perang, Rice khawatir warga Perancis setempat akan membenci mereka karena menghancurkan kota dalam upaya mengalahkan Jerman.
"Kami melakukan banyak kerusakan. Orang-orang terbunuh, ada banyak bekas artileri, jendela kaca patri dihancurkan," ucapnya.
D-Day merupakan upaya bersama pasukan Sekutu dalam Perang Dunia II untuk membebaskan Eropa dari pendudukan Nazi.
Time melaporkan, invasi tersebut merupakan invasi via laut terbesar yang pernah tercatat dalam sejarah manusia dan dianggap sebagai titik balik dalam perang.
Baca juga: Peringatan 75 Tahun D-Day, Ratu Elizabeth Ucapkan Terima Kasih
Rice dan penerjun payung lainnya mempertaruhkan nyawa dengan terjun payung sebelum invasi laut dilakukan pada 6 Juni 1944.
Para pemimpin dunia berkumpul untuk memperingati D-Day dalam serangkaian acara pada pekan ini. Presiden AS Donald Trump bergabung dengan Ratu Elizabeth II di Portsmouth, Inggris, untuk menghormati mereka yang berperang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.