Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengaku Pernah Jadi Gay, Ucapan Kontroversial Duterte Tuai Kemarahan

Kompas.com - 04/06/2019, 12:59 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

MANILA, KOMPAS.com - Presiden Filipina Rodrigo Duterte menuai kecaman dan kemarahan setelah melontarkan ucapan kontroversial terkait dengan gay.

Sejak berkuasa pada 2016, Duterte dikenal kerap melontarkan kalimat kontroversial. Termasuk hinaan dan ancaman kepada musuh politik dan menggunakan perkosaan sebagai lelucon.

Baca juga: Presiden Duterte Mengaku Pernah Jadi Gay Sebelum Sembuh

Ucapan terakhirnya yang menuai kecaman terjadi ketika The Punisher, julukan Duterte, mengunjungi komunitas Filipina di Tokyo, Jepang, pada pekan lalu.

Saat berpidato itulah, Duterte mengatakan bahwa salah satu rival pengkritiknya, Senator Antonio Trillane IV, merupakan seorang gay setelah mendapat informasi.

"Trillane dan saya itu sama (sebagai gay). Untungnya saya langsung sembuh," ujar Duterte di hadapan warga Filipina sebagaimana dikutip AFP Selasa (4/6/2019).

Presiden yang akrab disapa Digong itu mengaku dia sembuh setelah bertemu dengan istri pertamanya, Elizabeth Zimmerman yang menikah pada 1973 hingga 2000.

"Jadi seorang perempuan cantik menyembuhkan saya," kenangnya. Duterte mempunyai catatan khusus berkaitan dengan hak-hak dari komunitas LGBT.

Ketika masih berkampanye pada 2016, Duterte sempat mendukung adanya pernikahan sejenis. Namun setelah berkuasa, presiden 74 tahun itu seperti menarik langkahnya.

Pada 2016, mantan Wali Kota Davao tersebut pernah menyebut Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Filipina, Philip Goldberg, sebagai "gay brengsek".

Bahaghari, organisasi advokasi bagi transgender maupun gay menyebut ucapan Duterte merupakan komentar yang sangat berbahaya serta merupakan langkah mundur.

"Pernyataan ini, seperti ucapan mesum dan menghina yang dilontarkannya kepada perempuan, tidak bisa dianggap remeh dan diabaikan begitu saja," demikian keterangan Bahaghari.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Asosiasi Pskiatrik Amerika mempertimbangkan homoseksualitas sebagai orientasi seksual. Bukan sebuah penyimpangan.

Masyarakat Filipina memang mempunyai reputasi bersikap terbuka terhadap homoseksualitas. Namun lembaga pengawas menilai perlindungan hukum kepada mereka masih kurang.

Baca juga: Duterte: Selama Ada Wanita Cantik, Maka Bakal Banyak Perkosaan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com