Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkunjung ke Iran, PM Jepang Ingin Jadi Penengah Washington dengan Teheran

Kompas.com - 03/06/2019, 21:48 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

TOKYO, KOMPAS.com - Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dikabarkan akan bertemu dengan Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khameneni pada akhir bulan ini.

Pertemuan tersebut dimaksudkan untuk membahas peningkatan ketegangan antara Washington dengan Teheran, di mana Tokyo berharap untuk bisa menjadi penengah.

Dilaporkan surat kabar lokal Mainichi Shimbun, Minggu (3/6/2019), rencana pertemuan Abe dengan Khamenei bakal menjadi pembicaraan pertama antara PM Jepang dengan pemimpin tertinggi Iran.

Presiden AS Donald Trump yang pekan lalu mengatakan bahwa Washington tetap terbuka untuk pembicaraan dengan Teheran, tampaknya telah memberikan lampu hijau untuk rencana Abe saat kunjungannya ke Jepang beberapa waktu lalu.

Baca juga: Ketika Jepang Ingin Dunia Menyebut Nama PM dengan Benar, Abe Shinzo...

Selain menemui Khamenei, Abe juga direncanakan bertemu dengan Presiden Iran Hassan Rouhani selama lawatannya ke Iran yang dijadwalkan antara 12 hingga 14 Juni mendatang.

Demikian menurut surat kabar Mainichi Shimbun, yang mengutip sumber-sumber dari pemerintah Jepang, yang tidak bersedia diungkapkan identitasnya.

Sebelum Trump terbang ke Jepang, AS telah mengumumkan akan mengirimkan sekitar 1.500 pasukan tambahan ke wilayah Timur Tengah. Selain itu, Pentagon juga telah memberangkatkan armada kapal perang, pesawat pembom, hingga sistem rudal Patriot.

Trump juga sempat mengeluarkan ancaman bakal "mengakhiri" Iran jika Teheran menyerang kepentingan AS di wilayah itu.

Namun awal pekan lalu, Trump menawarkan jaminan bahwa AS dapat hidup berdampingan dengan pemerintahan Iran saat ini, dengan mengatakan bahwa Washington tidak bertujuan melakukan pergantian rezim di Iran.

"Kami tidak ingin mengganti rezim (di Iran). Kami hanya peduli bahwa Iran tidak menjadi negara berkekuatan nuklir," kata Trump.

"Saya percaya Iran ingin berbicara dan jika mereka ingin berbicara, kami juga ingin melakukannya," tambah Trump.

Baca juga: AS Sepakat Jual Rudal ke Korsel dan Jepang Senilai Rp 9 Triliun

Namun Khamenei telah menyamakan negosiasi dengan pemerintahan Trump sebagai "racun" karena AS tidak mendukung apa pun, yang merujuk pada kesepakatan nuklir 2015 yang ditinggalkan Trump tahun lalu.

Sementara Jepang dengan Iran telah mempertahankan hubungan yang baik, karena Jepang yang miskin sumber daya sangat bergantung pada impor minyak dari kawasan Timur Tengah, termasuk Iran, meski jumlahnya hanya 5,3 persen dari total impor minyak mentah Jepang tahun lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com