Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepada Rusia dan Iran, Trump: Hentikan Pengeboman di Idlib

Kompas.com - 03/06/2019, 09:28 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP,The Hill

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden AS Donald Trump menuding Rusia, Suriah, dan Iran, meningkatkan kekerasan di wilayah Idlib, Suriah.

Berkicau di Twitter, Minggu (2/6/2019), Trump menyerukan agar negara-negara itu berhenti menghujani provinsi tersebut dengan bom.

"Mendengar kabar Rusia, Suriah, dan pada tingkat lebih rendah, Iran, mengebom Provinsi Idlib di Suriah, dan tanpa pandang bulu membunuh banyak warga sipil tak berdosa," kicaunya.

Baca juga: Turki dan Rusia Mulai Patroli Gabungan di Idlib

"Apa tujuannya, apa yang akan diperoleh? Berhentilah," lanjutnya.

Sebelum meninggalkan Gedung Putih untuk terbang ke Inggris, Trump menegaskan kembali tentang kekhawatirannya terhadap Provinsi Idlib.

"Saya tidak suka apa yang terjadi. Mereka membunuh banyak warga sipil tanpa pandang bulu. Banyak hal buruk terjadi di sana," katanya, seperti diwartakan The Hill.

Idlib merupakan benteng terakhir yang tersisa bagi pemberontak Suriah. Area tersebut telah menjadi pusat gempuran oleh pemerintah yang mengakibatkan banyak kematian warga sipil.

Laporan AFP menyebut, LSM di Suriah pada Juamt (31/5/2019) mengecam tidak adanya tindakan internasional dalam menghadapi kekerasan yang meningkat di Idlib.

Selain menewaskan puluhan warga sipil, serangan bom oleh pasukan Suriah dan Rusia baru-baru ini telah mendorong 300.000 orang ke perbatasan Turki.

Kelompok Pemantau Hak Asasi Manusia Suriah (SOHR) mengatakan, serangan pada Jumat lalu telah menewaskan hampir 950 orang di Idlib.

Kesepakatan pada September tahun lalu seharusnya dapat mencegah ofensif penuh oleh rezim pemerintahan di provinsi itu dan wilayah yang berdekatan dengan kekuasaan mantan afiliasi Al-Qaeda, Hayat Tahrir al-Sham.

Baca juga: Otoritas Kurdi Bebaskan 800 Perempuan dan Anak-anak Suriah dari Kamp Al-Hol

Namun, para pemberontak menolak meninggal wilayah itu dan kesepakatan tersebut berada di ambang kehancuran karena pasukan Suriah dan Suriah meningkatkan serangan udara dan tembakan roket.

Selain itu, pasukan Iran dan paramiliter Hezbollah juga ditempatkan di Suriah untuk mendukung rezim Presiden Bashar al-Assad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP,The Hill
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com