Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diisukan Dihukum Kerja Paksa, Pejabat Korut Muncul Bersama Kim Jong Un

Kompas.com - 03/06/2019, 07:39 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP,Yonhap

PYONGYANG, KOMPAS.com - Seorang pejabat senior Korea Utara yang dilaporkan telah disingkirkan karena kegagalan KTT kedua antara pemimpin Kim Jong Un dan Presiden AS Donald Trump, muncul pada sebuah pertunjukan seni.

Kim Yong Chol yang merupakan pimpinan dalam pembicaraan nuklir dengan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompe, dikirim ke kamp kerja paksa karena KTT Kim-Trump di Hanoi yang tidak membuahkan hasil.

Kabar tersebut diberitakan oleh surat kabar Korea Selatan, Chosun Ilbo, pada Jumat (31/5/2019).

Baca juga: Pertemuan dengan Trump Gagal, Kim Jong Un Bunuh Pejabat Seniornya

Namun pada Minggu (2/5/2019) malam, Kim Yong Chol muncul di antara rombongan para pemimpin utama Korea Utara, termasuk Kim Jong Un dan istrinya, Ri Sol Ju.

Laporan dari kantor berita Korut KCNA, seperti dikutip AFP, menyebutkan mereka beserta anggota senior partai berkuasa dan perwira militer terlihat pada pertunjukan kelompok seni amatir dari para istri perwira militer.

Foto yang diterbitkan surat kabar Rodong Sinmun menunjukkan, Kim Yong Chol duduk berjarak lima kursi dari Kim Jong Un.

Komite intelijen parlemen Korea Selatan pada April lalu menyatakan, Kim Yong Chol telah dikecam atas KTT Hanoi, terlepas kenyataan bahwa dia telah ditunjuk sebagai anggota Komisi Urusan Negara.

Meski demikian, nama Kim Yong Chol termasuk yang disebutkan KCNA telah menghadiri acara pagelaran seni pada Minggu malam.

Nama utusan khusus Korea Utara untuk AS Kim Hyok Chol tidak disebutkan. Menurut surat kabar Chosun Ilbo, dia diesksekusi oleh regu tembak karena mengkhianati pemimpin tertinggi.

Kim Hyok Chol bertanggung jawab atas perundingan kedua Kim dan Trump di Vietnam bersama Utusan AS Stephen Biegun.

Baca juga: Trump: Kim Jong Un Sangat Pintar dan Tahu Nuklir Buruk bagi Korut

Yonhap News mewartakan, kantor Kepresidenan Korea Selatan sebelumnya menyatakan terlalu dini untuk menyimpulkan bahwa "pembersihan" semacam itu sedang berlangsung di Korut.

"Tidak ada yang bisa kami pastikan," kata juru bicara Ko Min-jung.

"Kami sedang memantau semua situasi terkait Korea Utara," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP,Yonhap
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com