Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Senator Haiti Obrak-abrik Ruang Rapat, Lalu Lempar Meja Keluar Gedung

Kompas.com - 31/05/2019, 15:15 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP

PORT-AU-PRINCE, KOMPAS.com - Sebanyak empat senator oposisi di Haiti mengobrak-abrik ruang rapat di Parlemen.

Mereka menyeret dan melempar sebagian mebel dan komputer keluar gedung. Aksi mereka bertujuan memblokir ratifikasi yang ketiga kalinya oleh Perdana Menteri sementara Jean-Michel Lapin sehingga terus menyebabkan pemerintahan lumpuh.

Diwartakan kantor berita AFP, Kamis (30/5/2019), empat kursi beludur berwarna merah terlihat berserakan di halaman parlemen.

Baca juga: Bertugas di Misi Perdamaian PBB Haiti, Polwan Ini Rela Lebaran Tanpa Keluarga

Nampak juga perangkat sound system di area berumput, sementara hujan membuat peralatan tersebut semakin rusak.

Ada segelintir anggota staf parlemen yang masuk. Mereka mengambil potret barang-barang berserakan, termasuk swafoto di depan meja yang terbalik di ruang rapat.

Duduk dengan tenang di luar ruangan dan tumpukan furnitur, senator oposisi membenarkan tindakan mereka.

"Begitu banyak orang terbunuh di jalan-jalan dan Anda mengatakan kursi yang rusak adalah apa yang menyakiti mereka? Berapa banyak petugas polisi terbunuh?" tanya Senator Antonio Cheramy.

Perkataannya merujuk pada meningkatnya rasa tidak aman di negara itu. Sejak awal tahun, lebih dari 100 warga sipil dan 20 petugas polisi telah tewas.

Mereka semua tewas dalam kekerasan senjata atau serangan pisau. Kelompok hak asasi manusia khawatir tentang area di bawah kendali geng bersenjata yang makin meluas.

Sementara itu, puluhan pengunjuk rasa berkumpul di luar gedung Parlemen pada Kamis (30/5/2019) untuk mendukung para senator.

Mereka membakar ban di jalan, membakar truk, dan bentrok dengan polisi yang menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa. Pihak berwenang juga melepaskan tembakan ke udara beberapa kali dengan peluru aktif.

Baca juga: Tujuh WNA Ditangkap di Haiti, Diduga Tentara Bayaran

Disfungsi politik di Haiti telah memperlambat investasi asing dan program bantuan internasional, bahkan ketika 60 persen penduduk hidup di bawah ambang kemiskinan.

Seperti diketahui, membangun pemerintahan baru adalah prasyarat dari Dana Moneter Internasional (IMF) untuk memulai bagian pertama dari pengirim bantuan.

Rencananya, IMF akan memberikan total 229 juta dollar AS atau sekitar Rp 3,2 triliun kepada Haiti pada awal Maret untuk tiga tahun mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com