Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenderal Militer AS Sebut Xi Jinping Telah Ingkar Janji

Kompas.com - 30/05/2019, 15:19 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON, KOMPAS.com - Salah seorang jenderal AS mengatakan bahwa Presiden China Xi Jinping telah mengingkari janjinya untuk tidak melakukan militerisasi di kawasan Laut China Selatan.

Jenderal Joseph Dunford, ketua Kepala Staf Gabungan Pentagon, mengatakan Presiden Xi pada 2016 telah berjanji kepada Presiden Barack Obama untuk tidak melakukan militerisasi di pulau-pulau yang disengketakan di wilayah Laut China Selatan.

"Tetapi yang kita lihat hari ini adalah landasan pacu sepanjang 30 kilometer, gudang penyimpanan amunisi, penyebaran rutin untuk kemampuan pertahanan rudal, penerbangan, dan sebagainya."

"Jelas sekali bahwa mereka telah meninggalkan komitmen itu," kata Jenderal Dunford dalam pembicaraan tentang keamanan dan pertahanan AS di Brooking Institution, Rabu (29/5/2019).

Baca juga: AS Usulkan Sanksi jika China Berperilaku Ilegal di Laut China Selatan

"Laut China Selatan dalam penilaian saya bukan hanya tumpukan batu. Apa yang dipertaruhkan di wilayah itu dan tempat lainnya di mana ada klaim teritorial adalah aturan, hukum, norma, dan standar internasional," tambahnya.

Pernyataan Dunford mengacu pada serangkaian terumbu karang yang direklamasi, diperluas, dan diklaim sebagai wilayah oleh China untuk mengakomodasi pasukan militer dan pesawat berukuran besar.

Jenderal Dunford pun menyerukan agar dilakukan sebuah "aksi kolektif" untuk meminta pertanggungjawaban dari Beijing.

Namun dia menegaskan bahwa tindakan yang diambil bukan aksi militer melainkan lebih kepada kebutuhan untuk menegakkan hukum internasional.

"Saat kita mengabaikan tindakan yang tidak sesuai dengan aturan, norma, dan standar internasional, maka kita telah menetapkan sebuah standar baru."

"Dan saya tidak menyarankan sebuah tanggapan militer," kata jenderal tinggi AS itu, dikutip AFP.

"Apa yang perlu terjadi adalah tindakan kolektif yang koheren bagi mereka yang melanggar norma dan standar internasional."

"Mereka (China) perlu dimintai pertanggungjawaban sedemikian rupa sehingga pelanggaran serupa tidak terulang di masa depan," lanjut Dunford.

Baca juga: Kapal Perang AS Berlayar ke Laut China Selatan, China Minta Provokasinya Dihentikan

Washington telah dibuat frustasi oleh ketidakmampuan untuk menghentikan kolonisasi militer China yang agresif di Laut China Selatan, yang menolak klaim teritorial yang bertentangan dari lima negara lain, yakni Vietnam, Malaysia, Brunei, Indonesia, dan Filipina.

AS juga telah rutin mengirimkan kapal-kapal Angkatan Laut mereka melalui wilayah yang diklaim China dengan menyebutnya sebagai operasi navigasi di perairan internasional yang bebas.

Dunford mengatakan, pembangunan di terumbu karang di Laut China Selatan yang diklaim Beijing telah melambat. Namun menurutnya, hal tersebut karena pulau-pulau itu telah dikembangkan hingga titik yang diharapkan dengan kemampuan untuk mendukung kemampuan militer China.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com