Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saudi Ajak Negara Islam untuk Menolak "Gangguan Iran"

Kompas.com - 30/05/2019, 08:20 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

RIYADH, KOMPAS.com - Arab Saudi menyerukan kepada negara-negara Islam untuk meminta "ketegasan" dalam menentang Iran atas serangan di fasilitas minyak Teluk.

Menteri Luar Negeri Ibrahim al-Assaf mengecam "gangguan" Iran di kawasan. Beberapa jam setelah Penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton menyebut Iran hampir pasti dalang serangan ke kapal tanker.

Sikap keras itu muncul jelang malam pertemuan darurat Liga Arab dan Dewan Kerja Sama Teluk oleh Saudi untuk mendiskusikan langkah mengisolasi Iran.

Baca juga: Penasihat Keamanan Nasional AS Hampir Yakin Iran Dalangi Sabotase Kapal di UEA

Dalam pertemuan Menlu Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Jeddah, Assaf berujar dukungan Iran kepada kelompok Houthi di Yaman adalah bukti gangguan mereka.

"Setiap negara Islam harus dengan tegas menentangnya," terang Assaf diberitakan AFP Kamis (30/5/2019). Adapun pertemuan itu juga dihadiri perwakilan Iran.

Assaf menambahkan serangan terhadap fasilitas maupun infrastruktur minyak milik mereka harus disikapi dengan "ketegasan serta tekad yang kuat".

Dua kapal tanker Saudi menjadi korban sabotase misterius di Uni Emirat Arab pada 12 Mei. Sementara Houthi menggelar serangan drone dan membuat jalur pipa minyak ditutup sementara.

Dalam konferensi pers di Abu Dhabi Rabu (29/5/2019), Bolton menerangkan empat kapal tanker itu diserang dengan ranjau laut dan hampir pasti dilakukan Iran.

"Tidak ada keraguan bagi siapa pun di Gedung Putih tentang siapa yang bertanggung jawab akan hal ini," ujar Bolton yang dengan jelas merujuk kepada Teheran.

Namun, mantan Duta Besar AS bagi PBB itu tidak memerinci bukti apa keterlibatan Iran dalam serangan itu, dan menuai sanggahan dari negara tetangga Irak itu.

"Membuat klaim yang benar-benar membuat orang lain tertawa. Saya sudah tak terkejut lagi," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Abbas Mousavi.

Dia menuturkan Bolton maupun para penggila perang lainnya merupakan pencari kerusuhan. Dia memperingatkan militer Iran bisa menghadapi ancaman Washington.

Perang komentar itu terjadi setelah militer AS tengah membangun kekuatan di Timur Tengah dengan mengirim 1.500 pasukan, kapal induk, hingga pesawat pengebom.

Bolton mengatakan pengerahan pasukan itu dilakukan untuk "mencegah" Irak, dan menegaskan AS bakal memberi respon terkuat jika Teheran berani menyerang.

Baca juga: Iran: Klaim Penasihat Keamanan Nasional AS Menggelikan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com