Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penusukan Massal Terjadi di Jepang, 2 Orang Diduga Tewas

Kompas.com - 28/05/2019, 08:12 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

KAWASAKI, KOMPAS.com - Sebuah insiden penusukan massal dilaporkan terjadi di Jepang di mana tim pemadam kebakaran setempat menuturkan, dikhawatirkan terdapat korban jiwa.

Dilaporkan NHK via Daily Mirror Selasa (28/5/2019), penikaman itu terjadi kota Kawasaki yang berlokasi di dekat Tokyo. Korban adalah anak-anak dan orang dewasa.

Baca juga: Penusukan Pemuda di Setiabudi Saat SOTR Berawal dari Saling Ejek

Juru bicara Departemen Pemadam Kebakaran Kawasaki Keiichi Hayakawa dikutip AFP mengatakan, jumlah orang yang cedera akibat ditikam mencapai 17 orang.

"Seorang pria dan seorang gadis kecil tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan," kata pejabat pemadam kebakaran Yuji Sekizawa diwartakan AFP.

Ucapan Sekizawa itu biasanya lazim digunakan di Jepang untuk menunjukkan korban sudah tewas. Namun belum dibuktikan oleh pemeriksaan yang dilakukan paramedis.

Juru bicara lain Dai Nagase mengungkapkan, mereka menerima laporan bahwa empat siswa sekolah dasar ditikam dengan pelakunya merupakan seorang pria.

Pelaku ditahan setelah berusaha menusuk dirinya sendiri dan menyebabkan luka serius di mana serangan terjadi di taman tak jauh dari stasiun kereta.

Rekaman video dari media lokal menunjukkan mobil polisi, ambulans, maupun mobil pemadam kebakaran berada di lokasi dengan tenda medis darurat didirikan untuk merawat korban.

Insiden penikaman itu terjadi di tengah hari terakhir kunjungan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di Jepang.

Selama kunjungan yang berlangsung sejak akhir pekan lalu, Trump juga bertemu dengan Kaisar Naruhito yang dilantik pada 1 Mei lalu.

Baca juga: Polisi Periksa CCTV untuk Ungkap Pelaku Penusukan di Setiabudi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com