WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Mantan pegulat World Wrestling Entertainment Ashley Massaro pernah berkeinginan untuk menyumbangkan otaknya bagi penelitian.
Massaro meninggal dunia pada Kamis lalu dan harapannya itu kemungkinan akan terwujud.
"Dia ingin menyumbangkan otaknya untuk diteliti, kata pengacaranya, Konstantine Kyros kepada CNN, Rabu (22/5/2019).
Baca juga: Roboh saat Bertanding, Pegulat Silver King Tewas di Depan Penonton
Massaro berharap otaknya dapat menjadi bahan penelitian terkait penyakit otak degenarif atau CTE yang hanya dapat didiagnosis secara definitif setelah kematian.
Meski demikian, hal itu dapat diwujudkan apabila keluarga Massaro menuruti keinginannya,
Perempuan berusia 39 tahun itu bekerja dengan WWE dari 2005-2008. Dia juga salah satu dari 60 mantan pegulat profesional yang menuntut organisasi tersebut pada 2016
Gugaran tersebut mengklaim WWE membuat pegulat melakukan manuver yang menyebabkan mereka mengalami cedera kepala dan gagal memberikan perawatan kepada mereka ketika terluka.
Former WWE Superstar Ashley Massaro passed away today at age 39 ???? pic.twitter.com/lBeBaMirC8
— Bleacher Report WWE (@BR_WWE) 17 Mei 2019
Sejauh ini, WWE belum memberikan komentar terkait hal tersebut.
Dalam sebuah pernyataan pada 2016, WWE menyebut gugatan itu merupakan upaya konyol.
"Kami yakin gugatan ini akan mengalami nasib yang sama dengan upaya sebelumnya dan diberhentikan," demikian bunyi pernyataan itu.
Pada akhirnya, gugatan dibatalkan pada September 2018. Permohonan banding Massaro dijadwalkan akan diajukan pada 8 Juli.
Kyros menyebut pemeriksaan otak pada Massaro akan mengetahui apakah ada tanda-tanda CTE.
Baca juga: Demi Hindari Atlet Israel, Pegulat Iran Diperintahkan untuk Kalah
Beberapa penelitian menunjukkan CTE merupakan genetik, namun peneliti lain meyakini bukan gegar otak yang menyebabkan CTE melainkan pukulan berulang.
Kyro mengatakan, enam pegulat lain yang jadi kliennya telah didiagnoisis CTE setelah meninggal dunia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.