Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Perempuan Korut Terjebak Perbudakan Seks dan "Cybersex" di China

Kompas.com - 20/05/2019, 18:02 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber Reuters

LONDON, KOMPAS.com - Ribuan perempuan dewasa dan anak-anak Korea Utara diperdagangkan dalam perbudakan seks di China, yang termuda tercatat berusia 9 tahun.

Perbudakan itu terjadi ketika mereka berusaha melarikan diri dari kemiskinan dan penindasan di tanah air mereka.

Reuters pada Senin (20/5/2019) mengutip laporan lembaga nirlaba Korea Future Initiative menyebutkan, eksploitasi seksual warga Korea Utara itu setidaknya menghasilkan laba tahunan 105 juta dollar AS atau Rp 1,5 triliun di China.

Para korban dibayar dengan 30 yuan (Rp 60.000), dijual sebagai istri senilai 1.000 yuan (Rp 2juta), dan diperdagangkan ke sarang cybersex untuk dieksploitasi oleh pelanggan dari seluruh dunia secara online.

Baca juga: Kapal Kargonya Ditahan AS, Korea Utara Minta Bantuan PBB

"Banyak yang dijual lebih dari satu kali dan dipaksa menjadi menjadi budak seks dalam setahun setelah meninggalkan tanah air mereka," ujar penulis laporan itu, Yoon Hee-soon.

Laporan yang akan diluncurkan pada acara di parlemen Inggris tersebut memperkirakan, 60 persen perempuan dewasa dan anak-anak Korea Utara di China terjebak dalam perdagangan seks.

Hampir setengahnya dipaksa menjadi pelacur, sementara sekitar sepertiga dari angka itu dijual sebagai istri, dan sebagian besar masuk dalam pornografi online.

Laporan itu juga menyebutkan, banyak warga Korut yang diperbudak di rumah-rumah bordil di distrik timur laut China dengan populasi pekerja migran yang besar.

Cap tato

Penyintas dari perdagangan manusia menyatakan, pelacur di Shanghai dicap dengan tato seperti singa dan kupu-kupu. Lambang itu menunjukkan kepemilikan dan mencegah penculikan oleh para saingan.

Mereka bercerita tentang perempuan yang meninggal dunia karena menderita penyakit menular seksual dan mengalami penganiayaan.

Sementara perempuan yang diperbudak di markas cybersex biasanya berusia antara 12-29 tahun, namun ada juga yang lebih muda dari itu.

Sebuah siaran langsung yang menampilkan seorang gadis muda dapat ditarik tarif 110 dollar AS atau Rp 1,5 juta.

Para peneliti menyebutkan, banyak pelanggan tersebut berasal dari Korea Selatan.

Seorang perempuan bernama Choi menceritakan bagaimana dia dibawa ke sebuah apartemen dan terkejut melihat anak-anak perempuan.

"Ada tempat tidur di depan meja komputer dengan kamera. Empat orang memperkosa saya," ucapnya.

Halaman:
Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com