Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menang Telak di "Exit Poll", PM India Modi Diprediksi Kembali Terpilih

Kompas.com - 20/05/2019, 14:40 WIB
Ericssen,
Veronika Yasinta

Tim Redaksi


NEW DELHI, KOMPAS.com – Perdana Menteri India Narendra Modi diprediksi akan kembali menjabat untuk periode kedua setelah sejumlah hasil exit poll menunjukan kemenangan telak koalisi pimpinannya, Aliansi Demokratik Nasional (NDA)

Dikutip dari India Today, Minggu (20/5/2019)), agregat exit poll dari lima lembaga survei menunjukan NDA yang dipimpin partai berkuasa Bharatiya Janata Party (BJP) meraih sekitar 304 kursi, jumlah itu lebih dari cukup bagi Modi untuk kembali berkuasa.

Sebagai informasi, diperlukan 272 kursi di Lok Sabha atau parlemen India untuk membentuk pemerintahan mayoritas.

Baca juga: Pemilu Maraton India Rampung, Ketegangan Jelang Perhitungan Suara Dimulai

Koalisi oposisi Aliansi Progresif Bersatu pimpinan Partai Kongres tertinggal jauh dengan prediksi hanya meraih 118 kursi. Sementara, sisanya 120 kursi diraih oleh aliansi partai regional.

Namun, satu hal yang masih belum pasti dari prediksi exit poll adalah apakah Modi akan meraih kemenangan yang lebih besar atau lebih kecil dibandingkan lima tahun lalu ketika NDA memenangkan 336 kursi.

Pendukung Partai Bharatiya Janata (BJP) India meneriakkan slogan-slogan mendukung petahana Perdana Menteri India Narendra Modi di Siliguri pada 3 April 2019. (AFP/DIPTENDU DUTTA) Pendukung Partai Bharatiya Janata (BJP) India meneriakkan slogan-slogan mendukung petahana Perdana Menteri India Narendra Modi di Siliguri pada 3 April 2019. (AFP/DIPTENDU DUTTA)
Hal lain yang juga perlu menjadi perhatian adalah tidak selamanya hasil exit poll di India akurat, meski tingkat jitunya meningkat dalam beberapa pemilu terakhir termasuk di pemilu 2014.

Partai Kongres yang dipimpin Rahul Gandhi, penerus dinasti politik Nehru-Gandhi, menolak hasil exit poll.

“Banyak lembaga survei yang memproyeksikan hasil yang tidak tepat.”, ucap Sanjay Jha, juru bicara partai.

Kemenangan telak akan memberi mandat yang kuat bagi Modi untuk melanjutkan agenda reformasi ambisiusnya, sekaligus mematahkan prediksi pengamat yang meragukan apakah Modi dapat membentuk pemerintahan mayoritas.

Memang menjelang pemilu, perdana menteri berusia 68 tahun ini terus didera kritik pedas karena terus meningkatnya angka pengangguran.

Tidak ketinggalan, pemilih di daerah pedesaan terutama petani meluapkan kemarahannya kepada pemerintahan Modi karena rendahnya harga bibit yang menyebabkan stagnannya pendapatan hingga membuat mereka terjerat utang.

Isu lainnya yang kerap muncul yaitu meningkatnya kekerasan sosial yang diduga digerakkan oleh golongan Hindu Nasionalis terhadap kaum minoritas di India terutama kepada umat Islam.

Modi yang juga menjabat sebagai Ketua Partai BJP beraliran Hindu Nasionalis dinilai menutup sebelah mata terhadap masalah tersebut.

Baca juga: Pegangan Sepeda Motor Ada Dalam Rahim Perempuan di India Selama 2 Tahun

Perhitungan resmi pemilu India akan dilaksanakan Kamis (23/5/2019), di mana pemenang akan diketahui sekitar sore hari waktu setempat.

Pemilu di India menjadi pesta demokrasi terbesar di dunia dengan total pemilih 900 juta, meski mereka tidak memilih di hari yang sama.

Pemilu parlemen ini dipecah menjadi 7 tahap selama 6 pekan dari tanggal 11 April-19 Mei 2019. Pemilih menggunakan hak suaranya pada tanggal yang berbeda tergantung dengan negara bagian mereka tinggal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com