Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dugaan Punya Anak Tidak Sah, Mantan Raja Belgia Diminta Tes DNA

Kompas.com - 17/05/2019, 07:07 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber BBC,AFP

BRUSSELS, KOMPAS.com - Eks Raja Albert II dari Belgia diminta pengadilan untuk tunduk pada perintah tes DNA atau akan menghadapi denda harian 5.000 euro (Rp 80,7 juta).

Laporan BBC pada Kamis (16/5/2019) menyebutkan, pria berusia 84 tahun itu sebelumnya menolak untuk menjalani tes untuk membuktikan pengakuan seorang seniman Belgia yang mengaku sebagai putrinya.

"Saya yakin, raja akan tunduk pada tes ini karena ada jaminan hasilnya tetap rahasia," ucap pengacara Albert, Guy Hiernaux, kepada AFP.

Baca juga: Patung Bocah Pipis di Belgia Kini Bakal Lebih Ramah Lingkungan

Seorang seniman bernama Delphine Boel mengajukan tuntutan kep pengadilan tinggi Brussels pada 2013 agar membuat Albert mengakui dia adalah putrinya.

Boel mengklaim lahir pada 1968 dari hubungan gelap antara Albert yang dulu masih bergelar putra mahkota dengan seorang perempuan bernama Sibylle de Selys Longchamps.

Seniman Belgia Delphine Boel berada di Brussels pada 21 Februari 2017. (REUTERS/Francois Lenoir)Francois Lenoir Seniman Belgia Delphine Boel berada di Brussels pada 21 Februari 2017. (REUTERS/Francois Lenoir)
Sebagai informasi, Albert telah menikah dengan Paola Ruffo di Calabria pda 1959

Mantan raja yang dulu berkuasa pada 1993-2013 itu selalu menolak mengakui Boel sebagai putrinya.

Namun pada Oktober lalu, Pengadilan Banding brussels memutuskan untuk mendukung Boel. Hakim memerintahkan Albert untuk menyerahkan sampel genetik.

Albert menolak tes apa pun sehingga persidangan kembali digelar dan pengadilan kembali memberikan perintah tes DNA atau denda harian pada Kamis (16/5/2019).

Mantan raja itu sekrang harus menyerakan sampel air liur kepada ahli forensik yang ditunjuk. Nantinya, tim akan melakukan analisis komparatif dengan DNA Boel dan ibunya.

Pengadilan menyatakan, hasil tes DNA akan tetap rahasiasampai akhir proses hukum yang bisa memakan waktu hingga satu tahun.

Pengacara Boel, Marc Uyttendaele, mengatakan kliennya sedang menenangkan diri dan menghindari media.

"Saya tidak bisa membayangkan sedetik pun, dia (Albert II) tidak tunduk pada tes," ucapnya.

Rumor sang raja memiliki anak secara tidak sah kali pertama muncul pada 1999 dalam biografi tentang istrinya.

Baca juga: Ini Sebabnya Tidak Ada Penerbangan di Belgia Hari Ini...

Tuduhan itu memicu skandal kerajaan dan gosip yang bertahan lama di media Belgia. Ibu Boel mengklaim perselingkuhan dengan Albert terjadi pada 1966-1984.

Sang pangeran waktu itu harus naik takhta setelah kematian kakaknya pada 1993. Albert menjadi raja sampai 2013 setelah mengumumkan mengundurkan diri dengan alasan kesehatan.

Putranya, Philippe, menggantikan posisi ayahnya. Tak lama setelah itu, Boel ingi membuktikan bahwa Albert adalah ayahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC,AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com