WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Pemerintah AS yakin Turki tidak akan membeli sistem pertahanan udara Rusia.
Selama berbulan-bulan, AS memperingatkan Turki soal sistem rudal S-400 Rusia yang akan membahayakan pertahanan Barat.
Selain itu, rencana tersebut juga bakal membahayakan rencana pembelian 100 pesawat jet tempur siluman F-35 milik AS oleh Turki.
Baca juga: Erdogan: Pengiriman Sistem Rudal S-400 dari Rusia Bisa Dipercepat
Diwartakan kantor berita AFP, Kamis (16/5/2019), Wakil Menteri Pertahanan AS Heather Wilson mengatakan Turki pada akhirnya akan berubah pikiran mengenai S-400.
"Para diplomat sedang melanjutkan pekerjaan untuk itu," katanya seraya menegaskan S-400 tidak sesuai dengan F-35.
AS pada April lalu membekukan program manufaktur gabungan untuk F-35 dengan Turki.
Undang-undang AS selanjutnya akan memberikan sanksi kepada negara mana pun yang membuat perjanjian senjata dengan perusahaan-perusahaan Rusia.
Dua pesawat dikirim ke Turki pada Juni 2018 tetapi tetap di pangkalan Angkatan Udara AS di dekat Phoenix, Arizona, sehingga pilot Turki dapat berlatih.
"Kami terus melatih pilot-pilot Turki di Pangkalan Angkatan Udara Luke," ujar Wilsom.
"Tapi kami tidak berpikir dapat mengirimkan pesawat-pesawat itu ke negara yang memiliki S-400," imbuhnya.
Pemerintah Turki menyatakan tidak akan ragu soal pembelian sistem pertahanan udara S-400.
Baca juga: Turki Tidak Akan Hentikan Pembelian Sistem Rudal S-400 dari Rusia
Dengan begitu, pengiriman peralatan pertama kemungkinan akan dilakukan segera setelah Juni atau Juli.
Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu pada bulan lalu mengaku soal kekhawatiran AS.
Media Turki melaporkan, pemerintah sedang mempertimbangkan untuk tidak menggunakan senjata Rusia atau menjualnya kepada pihak ketiga untuk menyelesaikan perselisihan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.