Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tunggu Anaknya Selesai Belanja, Penumpang Spring Airlines Bikin Pesawat Terlambat Terbang

Kompas.com - 16/05/2019, 11:55 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Daily Mail

BANGKOK, KOMPAS.com - Seorang penumpang dari China dilaporkan membuat marah penumpang lain dalam sebuah penerbangan internasional maskapai Spring Airlines.

Sebabnya, penumpang itu memaksa petugas untuk tidak menutup pintu pesawat, dan membuat penumpang lain menunggu karena saat itu si anak dilaporkan tengah belanja.

Baca juga: Penumpang Akan Melahirkan, Pesawat Philippine Airlines Mendarat Darurat di India

Dalam video yang viral seperti diwartakan Daily Mail Rabu (15/5/2019), ibu yang tak disebutkan identitasnya itu berbaring di garbarata demi mencegah pintu pesawat ditutup.

Pengunggah video yang mengaku sebagai penumpang itu berkata, ibu itu mencegah pesawat lepas landas setelah mengetahui si anak saat itu belum datang karena masih berbelanja.

Penerbangan Spring Airlines bernomor 9c8892 itu awalnya dijadwalkan untuk terbang dari Bandara Suvarnabhumi Bangkok menuju Shanghai pukul 03.30 waktu setempat.

Juru bicara Spring Airlines membenarkan kejadian itu dan menceritakan si ibu begitu emosional dan berusaha agar manajer kabin untuk menutup pintu.

Ibu itu mengaku bahwa putrinya dilaporkan sudah menghubungi pihak polisi bandara supaya memerintahkan agar penerbangan tersebut tidak dilakukan.

Si anak mengatakan dia sudah memasukkan dua barang bawaan dengan satu dibawa ibunya. Akibatnya, penerbangan berdurasi empat jam itu harus molor selama 30 menit.

Akhirnya, penerbangan tersebut bisa dilakukan setelah ibu dan anak itu setuju untuk keluar dari pesawat yang mendarat di Shanghai, terlambat satu jam dari jadwal asli.

Juru bicara Spring Airlines mengecam insiden itu dengan mengatakan perilaku ibu dan anak tersebut sangat tidak beradab. Sementara netizen China menyerukan agar mereka dilarang naik pesawat lagi.

Pada 2015, Badan Pariwisata China (CNTA) mengeluarkan sejumlah aturan yang bertujuan untuk mengontrol etika para turis setempat ketika bepergian.

Setiap wisatawan yang dinyatakan oleh otoritas "berperilaku buruk" bisa terancam terpotong kredit sosialnya maupun dilarang berlibur di masa depan.

Baca juga: Longboat Hilang di Asmat Ditemukan, Penumpang Ternyata 32 Orang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Daily Mail
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com