Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amnesti Internasional Sebut Pemerintah Venezuela Lakukan Kejahatan Terhadap Kemanusiaan

Kompas.com - 15/05/2019, 21:44 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

MEXICO CITY, KOMPAS.com - Amnesti Internasional mendesak kepada Mahkamah Kriminal Internasional (ICC) untuk menggelar penyelidikan atas pemerintah Venezuela.

Organisasi hak asasi manusia itu menuding pemerintahan Presiden Nicolas Maduro telah melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan dalam tindakan kerasnya kepada massa protes anti-pemerintah.

"Pemerintah Maduro telah menanggapi dengan kebijakan penindasan yang sistematis dan luas ketika protes anti-pemerintah melanda negara itu pada akhir Januari lalu, setelah pemimpin oposisi Juan Guaido menyatakan diri sebagai presiden sementara," kata pernyataan Amnesti Internasional.

"Lawan-lawan Maduro telah disiksa dan terbunuh selama proses penindakan itu," lanjut pernyataan Amnesti Internasional, seperti dikutip AFP, Selasa (14/5/2019).

Baca juga: Jenderal Venezuela Serukan Perlawanan terhadap Presiden Maduro

"Sifat serangan, tingkat koordinasi oleh pasukan keamanan, serta tanda-tanda pola yang serupa dengan 2014 dan 2017 membuat Amnesti Internasional percaya bahwa pemerintah Venezuela telah melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan," kata pernyataan organisasi itu.

Amnesti Internasional mengatakan telah mengirim tim pencari fakta ke negara itu pada Februari lalu untuk menyelidiki tindakan keras terhadap protes anti-pemerintah yang terjadi sebelum dan sesudah deklarasi Guaido.

Menurut organisasi hak asasi manusia yang berbasis di London itu, setidaknya 47 orang telah tewas selama aksi protes yang berlangsung pada 21-25 Januari.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 33 orang telah ditembak mati oleh pasukan keamanan, sementara enam lainnya dibunuh oleh massa pendukung pemerintah.

"Sebanyak 11 kematian itu adalah eksekusi di luar hukum," kata Erika Guevara, direktur Amnesti Internasional Amerika, yang mempresentasikan laporannya di Mexico City.

"Pasukan negara mengidentifikasi peserta aksi yang menonjol, menemukan mereka, dan tak lama kemudian membunuh mereka. Beberapa dari mereka disiksa sebelum terbunuh," kata laporan itu.

Baca juga: Mendarat di Venezuela, Pesawat China Angkut Bantuan Medis 71 Ton

Sebanyak lebih dari 900 orang, termasuk anak-anak, juga dilaporkan telah ditahan secara sewenang-wenang selama periode yang sama.

Atas dasar laporan itu, Amnesti Internasional mendesak kepada Dewan Hak Asasi Manusia PBB dan Mahkamah Kriminal Internasional (ICC) untuk menggelar penyelidikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com